KOMPAS.com – Ribuan orang dari 54 negara di seluruh dunia turun ke jalan sebagai aksi mendesak upaya perlawanan perubahan iklim dalam Global Climate Strike 2023 mulai Jumat (15/9/2023) hingga Minggu (17/9/2023).
Mulai dari Indonesia, Pakistan, Nigeria, hingga Amerika Serikat (AS), pengorganisir aksi menyebutkan ada lebih dari 500 aksi di 54 negara.
Dilansir dari Reuters, jumlah orang yang turun ke jalan dalam Global Climate Strike 2023 di seluruh dunia secara total diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta orang selama tiga hari.
Baca juga: Perubahan Iklim Picu Krisis Air, Semua Negara Perlu Bergerak
Aksi tersebut dapat menjadikan salah satu aksi iklim internasional terbesar sejak sebelum pandemi Covid-19.
Aksi iklim besar internasional pernah terjadi pada 2019 dalam gerakan Fridays for Future yang dimotori oleh aktivis iklim Swedia Greta Thunberg.
“Ini ditujukan kepada para pemimpin dunia,” kata Mitzi Jonelle Tan, aktivis iklim dari gerakan Fridays for Future di Manila, Filipina, kepada Reuters.
“Waktu industri bahan bakar fosil sudah habis. Kita memerlukan transisi yang adil, dan kita perlu menghentikan penggunaan bahan bakar fosil yang menyebabkan kerusakan lingkungan,” sambungnya.
Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Badai Jadi Lebih Sering dan Kuat
Pengorganisir aksi Global Climate Strike 2023 menyampaikan kepada Reuters bahwa mereka meminta pemerintah di dunia untuk segera mengakhiri subsidi minyak dan gas serta membatalkan rencana perluasan produksinya.
Menurut analisis IMF, pemerintah di dunia menggelontorkan subsidi untuk minyak dan gas sebesar 7 triliun dollar AS hanya pada tahun lalu saja.
Eric Njuguna, seorang aktivis iklim yang berbasis di Nairobi, Kenya, mendesak para pemimpin Afrika menghentikan penggunaan bahan bakar fosil.
Sebagai gantinya, dia meminta para pemimpin Afrika berfokus pada investasi pada energi terbarukan yang dipimpin oleh masyarakat.
Baca juga: 82 Persen Masyarakat Indonesia Yakin Dampak Perubahan Iklim Bisa Diatasi
Di Indonesia, aksi Global Climate Strike 2023 telah dilakukan di beberapa kota seperi Jogja dan Bandung pada Jumat, sebagaimana dilansir Antara.
Aksi Global Climate Strike 2023 juga digelar di Semarang pada Jumat oleh sekelompok pemuda.
Greenpeace Indonesia juga berencana menggelar aksi pada Minggu (17/9/2023) mulai dari pawai, festival, hingga talkshow.
Festival iklim yang digelar Greenpeace Indonesia dalam Global Climate Strike 2023 dilangsungkan di Tugu Proklamasi, Jakarta.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya