“Kredit karbon yang diterapkan akan dihentikan setiap akhir tahun fiskal, agar sesuai dengan sisa emisi dari jumlah total produk yang terjual pada tahun fiskal sebelumnya,” jelas Apple.
Apakah strategi ini benar-benar berkelanjutan?
Baca juga: Krisis Iklim dan Isu Lingkungan Kurang Diulas Media Daring
Meskipun perusahaan teknologi tersebut telah menggadang-gadang selama bertahun-tahun tentang kesadaran lingkungan dalam produknya, beberapa pengkritik melihat iklan ini sebagai tindakan greenwashing.
Konsep 'netral karbon' dipertanyakan karena menimbulkan kebingungan bagi sebagian konsumen.
Salah satu kritik utama terhadap produk dan jasa yang 'netral karbon' adalah, meskipun dapat mengurangi dampak lingkungan dari tahap produksinya, tetap masih bergantung pada kredit karbon, mengeksternalisasikan emisi melalui investasi dalam proyek ramah lingkungan seperti reboisasi.
Strategi ini dipertanyakan oleh organisasi lingkungan seperti NewClimate Institute. Menurut mereka, literatur ilmiah baru-baru ini berulang kali menunjukkan bahwa dampak nyata yang terkait dengan proyek kredit karbon jauh lebih rendah dibandingkan dengan apa yang tertera pada labelnya.
NewClimate Institute berpandangan cara terbaik untuk mengurangi emisi adalah dengan tidak mengeluarkannya terlebih dahulu, dan meningkatkan masa pakai perangkat gawai.
Baca juga: Dibuang Sayang, Yuk Bikin Kerajinan Tangan dari Botol Plastik untuk Selamatkan Lingkungan
Sebuah studi pada tahun 2019 yang dilakukan oleh Biro Lingkungan Eropa mencatat, meningkatkan umur gawai dan perangkat lain hanya satu tahun akan mengurangi emisi karbon sebanyak menghilangkan 2 juta mobil dari jalan raya.
Sementara, di sisi lain ada sekitar 211 juta gawai yang dijual setiap tahun di Uni Eropa. Rata-rata hanya dipakai tiga tahun sebelum digantikan model baru.
"Jadi meskipun perusahaan teknologi meningkatkan komitmen lingkungannya, memperluas penggunaan perangkat kita masih merupakan pilihan yang paling berkelanjutan," tuntas NewClimate Institute.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya