KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menilai tujuan dan janji negara-negara anggota PBB dalam mengadopsi Agenda 2030 Sustainable Development Goals (SDGs) telah meleset dan berada di luar jalur.
Kendatipun ada kemajuan selama bertahun-tahun atas kesenjangan implementasi di seluruh 17 Tujuan, mulai dari kemiskinan, kelaparan dan kesetaraan gender, hingga akses terhadap pendidikan dan energi bersih.
"Tertinggalnya minat masyarakat dalam mencapai 17 Tujuan, gesekan geopolitik, dan mungkin yang paling kritis, pandemi global virus corona, telah menyebabkan SDGs memerlukan rencana penyelamatan global," ujar Guterres.
Baca juga: NoLimit Indonesia: Peran Pemuda Penting Meningkatkan Kesadaran Isu SDGs
Menurutnya, saat ini, hanya 15 persen dari target yang tercapai, dan banyak di antaranya yang mengalami kemunduran.
Oleh karena itu KTT SDGs pada hari Senin (18/9/2023) akan menjadi momen bagi pemerintah untuk berunding dengan rencana dan proposal yang konkrit demi mempercepat kemajuan.
KTT SGDs dihadiri para pemimpin dunia dalam sidang pembukaan tahunan Majelis Umum PBB di Midtown East, New York, Amerika Serikat.
KTT SDGs yang digelar tanggal 18-19 September 2023 ini akan menandai titik tengah SDGs, sejak peluncurannya pada tahun 2015 dan tenggat waktunya pada tahun 2030.
"Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan sejarah, menyembuhkan perpecahan global dan menempatkan dunia kita di jalur menuju perdamaian abadi,” kata Guterres.
Setiap orang perlu mengambil tindakan untuk membantu menghidupkan kembali Tujuan SDGs tersebut dan memastikan kehidupan yang lebih baik bagi manusia dan planet ini.
Guterres kemudian memberikan penghormatan atas keberanian dan keyakinan para aktivis yang hadir, dengan mengatakan bahwa ia mengetahui perjuangan global mereka untuk SDGs yang memiliki risiko terhadap keselamatan, kebebasan, dan bahkan nyawa mereka.
Baca juga: Capai SDGs di ASEAN, Perlu Kerja Sama Dagang Lintas Negara
“Saya mendorong Anda untuk terus melanjutkan,” katanya, dan juga mendesak anggota komunitas bisnis yang hadir untuk melihat bahwa pembangunan berkelanjutan adalah rencana bisnis terbaik.
“Kepada para perempuan dan generasi muda yang bergabung dengan kami, teruslah menyerukan perubahan di komunitas, dan perjuangkan hak-hak Anda," imbuhnya.
Terakhir, Sekjen PBB mengatakan, SDGs tidak akan bisa diselamatkan di New York. Mereka akan diselamatkan di komunitas dunia.
"Jadi teruslah mendengarkan masyarakat di komunitas Anda dan lekatkan kebutuhan dan kekhawatiran mereka dalam kebijakan dan investasi Anda," cetus Guterres.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya