KOMPAS.com - Universitas Islam Indonesia (UII) mengadaptasi pemanfaatan energi terbarukan, khususnya energi surya, dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Bekerja sama dengan SUN Energy, PLTS UII dipasang pada dua bangunan kampus terpadu, yakni Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan Fakultas Teknologi Industri (FTI). PLTS UII ini mampu menghasilkan energi listrik sebesar 572.873 kWh setiap tahun.
Pembangunan PLTS UII dilakukan dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan, yaitu pada 5 Februari hingga 30 Maret 2023 dan diresmikan pada Senin, 18 September 2023.
“Melalui kolaborasi yang dilakukan dengan UII, SUN Energy berupaya mempertahankan posisi di pasar untuk tetap menjadi perusahaan pengembang sistem energi surya terdepan di Indonesia yang portofolionya tersebar di berbagai sektor di Indonesia, termasuk sektor pendidikan," jelas Dion Jefferson, Deputy CEO SUN Energy.
"Lebih jauh lagi, kami juga terlibat aktif dalam kegiatan tanggung jawab perusahaan di bidang pendidikan dengan mengembangkan talenta muda menjadi teknisi energi surya siap kerja,” tambah Dion.
Melalui rilis resmi (18/9/2023), Dion menjelaskan, agenda pembangunan berkelanjutan telah menjadi pijakan bagi sektor pendidikan untuk menyeimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk mencapai masa depan yang sejahtera secara berkesinambungan.
Pemanfaatan energi terbarukan ini, lanjutnya, sejalan dengan implementasi nilai keberlanjutan UII lainnya, melalui pembangunan tata ruang kampus selaras dengan alam.
Pembangunan tata ruang kampus hijau yang dimaksud meliputi; konservasi air, kebijakan transportasi di kawasan kampus, budaya mengurangi kertas, hingga pengelolaan fasilitas energi dan audit energi di kawasan kampus.
Baca juga: AESI Desak Revisi Permen PLTS Atap Segera Disahkan, Ini Tujuannya
"Untuk itu, kerjasama antara UII dan SUN Energy ini adalah langkah konkret dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan mempercepat peralihan ke sumber energi terbarukan, baik dari sisi implementasi hingga pengembangan sumber daya manusia di bidang energi surya," tegasnya.
"Ini menjadi bukti nyata bahwa institusi pendidikan dan perusahaan swasta dapat bersatu dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," tutup Dion.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya