JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Sripeni Inten Cahyani mengharapkan sektor energi dapat menurunkan emisi sebesar 358 juta ton CO2 (karbondioksida).
Sebanyak 37 persen atau 132 ton CO2 diharapkan berasal dari perusahaan efisiensi energi.
Hal ini disampaikan Sripeni dalam seminar di Pameran Refrigerasi dan HVAC Indonesia di Jakarta, Rabu (20/9/2023).
"Jadi, kalau kita perhatikan, efisiensi energi sebesar 132,25 juta ton, nomor 2 tertinggi setelah upaya-upaya dari program energi baru terbarukan. Jadi, ini merupakan salah satu sektor yang memberikan target yang cukup signifikan," jelas Sripeni.
Baca juga: 250 Perusahaan dan Organisasi Dunia Tuntut Energi Terbarukan Meningkat 3 Kali Lipat
Untuk diketahui, Pameran Refrigerasi dan HVAC Indonesia akan berlangsung mulai 20 September 2023-22 September 2023 di JIEXPO Kemayoran.
Dalam pameran ini, peserta akan mengeksplorasi kemajuan terbaru, bertukar pengetahuan, dan berkolaborasi dalam membentuk masa depan HVACR.
Pameran ini menampilkan lebih dari 250 perusahaan yang berasal dari 16 negara yaitu Indonesia, China, Taiwan, Singapura, Uni Emirat Arab (UEA), Korea Selatan, dan Malaysia.
Lalu, India, Arab Saudi, Turki, Italia, Inggris, Jerman, Belanda, Vietnam, maupun Thailand.
Untuk melengkapi pameran ini, RHVAC Indonesia juga menyelenggarakan pameran bersama dengan ICBT Indonesia sebagai perluasan baru.
Tujuannya, untuk berfokus pada solusi manajemen fasilitas dan teknologi bangunan berkelanjutan.
"Kami sangat senang mempersembahkan RHVAC Indonesia 2023 yang berfokus pada inovasi dan keberlanjutan dalam industri HVACR," tutur Senior Project Manager RHVAC Indonesia 2023 Ferdian Lo.
Menurutnya, acara ini merupakan langkah penting untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan mempromosikan praktik-praktik yang bertanggung jawab dalam industri pemanas, tata udara, pendingin udara, dan efisiensi energi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya