Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendah Polusi, Ini 5 Kota yang Dapat Dijadikan Tempat Berlibur

Kompas.com, 26 September 2023, 13:00 WIB
Agis Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Selain wisata alamnya, Anda juga dapat melihat Jam Gadang, jam ikonik yang sering disebut mirip dengan Big Ben di London. Anda juga bisa merasakan kenikmatan kuliner khas Bukittinggi di sekitar area tersebut.

3. Samarinda

Samarinda terkenal dengan sungai-sungai yang indah. Tercatat, ada 27 sungai dengan sungai terbesarnya, yakni sungai Mahakam yang dapat Anda kunjungi.

Anda bisa menyusuri sungai Mahakam dengan perahu yang disewakan oleh penduduk lokal di sana. Anda juga dapat mendatangi Mahakam Lampion Garden yang tak jauh dari sungai Mahakam.

Usahakan datang pada malam hari agar dapat melihat secara lebih jelas lampion cantik dengan beragam bentuk.

Tempat lain yang dapat Anda kunjungi adalah Kampung Tenun Samarinda. Di sini, Anda tak hanya melihat aktivitas pembuatan kain tenun saja, tetapi bisa belajar langsung cara membuatnya dari pengrajin lokal.

Hasil tenun ini dapat Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Lokasi kampung ini berada di tepi Sungai Mahakam, tepatnya di Jalan Panglima Bendahara Samarinda.

4. Bandung

Ilustasi Jalan Bragalifestyle.kontan.co.id Ilustasi Jalan Braga

Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta membuat Bandung dapat menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang tidak ingin menempuh perjalanan lama.

Kota ini memiliki kondisi yang sejuk dan asri sehingga nyaman untuk liburan. Terdapat wisata alam yang menarik seperti Tebing Gunung Hawu, Gunung Putri, dan Perkebunan Teh Sukawana.

Jika Anda ingin berwisata di kawasan perkotaan, Anda dapat mengunjungi Jalan Braga yang penuh akan bangunan peninggalan era kolonial dan kental akan nilai historis serta budaya.

Bangunan yang ada di area ini bertema tempo dulu dan dapat dijadikan spot foto untuk diunggah di media sosial.

5. Batam

Ilustrasi Kota BatamShutterstock Ilustrasi Kota Batam

Batam adalah kota industri perdagangan yang besar di Indonesia. Pasalnya, letak Batam sangat strategis, yakni di antara Selat Malaka dan Selat Singapura. Posisinya yang strategis membuat Batam dilewati oleh jalur pelayaran internasional.

Jika Anda ingin berlibur ke kota Batam, tempat wisata yang dapat dikunjungi adalah Kampung Vietnam di Pulau Galang. Tempat ini cocok bagi Anda yang menyukai sejarah.

Selain itu, Batam juga memiliki Kampung Terih yang merupakan wisata pantai dengan sedikit pasir. Airnya bersih dan jernih sehingga wisatawan bisa melihat biota laut di dalamnya.

Belum lagi terdapat spot foto yang cantik, seperti payung yang digantung di pepohonan dan rumah-rumah pohon. Anda juga dapat menyewa perahu kecil dan berputar di sekitar area hutan bakau.

Kelima kota tersebut menawarkan destinasi wisata yang indah sesuai dengan ciri khas daerahnya masing-masing. Tertarik untuk mengunjungi kota-kota tersebut? Anda dapat menyiapkan waktu untuk berlibur sejenak dari kesibukan sehari-hari.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau