KOMPAS.com – Pemerintah Kota Jakarta Pusat menargetkan prevalensi stunting di wilayah tersebut dapat dieliminasi atau mencapai nol persen sebelum tahun 2024.
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, angka stunting di sana turun menjadi 2,9 persen sampai akhir 2022. Pada 2021, prevalensi stunting di sana adalah 3,1 persen.
“Targetnya secepat-cepatnya. Kalau memang bisa tahun ini, kenapa harus menunggu tahun depan?” kata Dhany dalam peluncuran program Jakarta Bergerak Atasi Stunting (Beraksi) di RPTRA Komando Ceria di Kelurahan Galur, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Baca juga: Ayah Berperan Penting dalam Tumbuh Kembang Anak Cegah Stunting
Di sisi lain, menurut situs Jakarta Beraksi, jumlah balita dengan permasalahan gizi di Jakarta Pusat sampai saat ini tercatat mencapai 3.885 anak.
Jakarta Beraksi merupakan kampanye pemberian asupan makanan bergizi kepada anak-anak sasaran program secara rutin.
Dhany berujar, pemerintah setempat siap meneruskan upaya-upaya penurunan stunting yang telah berjalan, sebagaimana dilansir Antara.
Hal tersebut dilakukan agar tren penurunan prevalensi stunting terus berlanjut dan Jakarta Pusat bebas stunting dapat terwujud.
Baca juga: Isu Penanganan Stunting Perlu Dibahas dalam Debat Capres
Selain melalui Jakarta Beraksi, Dhany mengatakan, pihaknya juga berusaha menekan stunting dengan memperbaiki kualitas hidup keluarga dan lingkungan.
Beberapa kebijakan tersebut adalah perbaikan pengolahan dan distribusi air bersih, program bedah rumah, perbaikan kualitas sanitasi, dan perbaikan ventilasi rumah masyarakat.
Penyuluhan gizi seimbang dan pembinaan pengasuhan orang tua juga akan terus didorong.
Di satu sisi, Dhany menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektoral, termasuk dengan masyarakat dan pihak swasta, dalam mengintervensi stunting di Jakarta Pusat.
Baca juga: Waspada Gizi Buruk pada Anak, Cegah Stunting Sebelum Terlambat
Dia menuturkan, ketika menganggap anak stunting sebagai anak sendiri, maka semua lapisan masyarakat akan turut ambil bagian untuk menanganinya.
Agenda Jakarta Beraksi di Kelurahan Galur menggandeng pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan atau corporate social responsibilities (CSR).
Dalam program yang berjalan sejak 4 September tersebut, sejumlah 18 anak sasaran mendapatkan makanan sehat secara rutin selama 90 hari berturut-turut.
Baca juga: Peningkatan Layanan Kontrasepsi Penting Cegah Stunting
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya