Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2023, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Indonesia dalan Persetujuan Paris turut menyatakan komitmennya dalam aksi iklim global yang tertuang dalam dokumen rencana jangka panjang rendah emisi atau LTS-LCCR tahun 2050.

Pada 2022, Indonesia telah menyampaikan enhanced NDC dengan target reduksi emisi 32 persen melalui kemampuan sendiri dan 43 persen dengan kerja sama internasional dalam komitmennya mencapai energi bersih tahun 2050 atau lebih cepat.

Baca juga: IKN Dirancang Jadi Kota Pertama dengan Komitmen Penurunan Emisi Karbon

"Untuk angka persentase itu karena kita adalah perguruan tinggi, angka itu harus dikaji secara cermat karena boleh jadi angka itu muncul dengan berbagai asumsi. Apabila asumsi itu berubah tentu saja pencapaiannya tidak seperti yang diharapkan," kata Tri.

Di samping itu, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah mencapai 3.686 gigawatt (GW), contohnya adalah panas bumi, matahari, mikro hidro, dan lain-lain.

Tri menambahkan, transisi energi perlu mendapatkan dukungan, baik dalam pendanaan yang besar, maupun curah pikir dan teknologi.

"Oleh karena itu diperlukan mobilisasi semua sumber keuangan baik dari perusahaan privat maupun publik, termasuk publik swasta dan kemitraan bisnis ke bisnis untuk mendukung transisi energi menuju energi bersih," pungkasnya.

Baca juga: Touring Motor Listrik di Bangka, Kampanye Nol Emisi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com