Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petrokimia Gresik Dukung Pengembangan Energi Bersih Tanah Air

Kompas.com - 11/10/2023, 07:00 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Petrokimia Gresik perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, berkomitmen dukung pengembangan energi bersih di Tanah Air dengan memfasilitasi pengembangan green hydrogen dan green ammonia terintegrasi di kawasan perusahaan.

Program tersebut merupakan inisiasi dari Pupuk Indonesia yang berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dan perusahaan asal Arab Saudi, ACWA Power Company.

Pupuk Indonesia telah menyiapkan master plan pengembangan bisnis pada tahun ini, di antaranya adalah green hydrogen dan green ammonia.

Perusahaan telah bekerja sama dengan banyak pihak, dan sudah menetapkan beberapa titik untuk pengembangan dengan teknologi dan metode yang berbeda-beda.

"Di Gresik (Petrokimia Gresik, red) kami akan mengembangkan industri hijau dengan berbasiskan tenaga surya," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Hidrogen Hijau Berperan Penting dalam Transisi Energi Dunia, Permintaan Bakal Melonjak

"Ini adalah industri masa depan. Jika tidak sekarang, maka kita akan ketinggalan gerbong," lanjut Rahmad.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo siap mendukung program tersebut. Terlebih perjanjian studi pengembangan energi bersih di Petrokimia Gresik telah ditandatangani para pihak terkait, disaksikan Kementerian BUMN pada Bulan Juli 2023.

Saat ini, sudah pada tahapan feasibility study atau pengumpulan data teknis terkait Pabrik Amoniak eksisting dan sejumlah fasilitas yang akan dimanfaatkan.

"Dalam proyek ini, Petrokimia Gresik mendapat tugas dari Pupuk Indonesia menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan electrolyzer, atau alat yang akan menghasilkan green hydrogen dari air," kata Dwi Satriyo.

Selanjutnya, green hydrogen tersebut akan dikirim ke Pabrik 1A atau 1B Petrokimia Gresik. Tergantung nanti hasil kajian mana yang lebih layak, sehingga dapat menghasilkan green ammonia.

Petrokimia Gresik, tembah Dwi Satriyo, terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar proyek ini berjalan lancar dan sesuai target.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Besar Kembangkan Hidrogen Hijau, Ini Modalnya

Target yang diberikan, pada kuartal IV-2026 telah berjalan secara komersial. Upaya tersebut, sekaligus menjadi komitmen Pupuk Indonesia Grup terhadap pengembangan energi bersih.

"Hal ini menjadi salah satu upaya Pupuk Indonesia bersama Petrokimia Gresik dan anak perusahaan lain, dalam mendukung program ketahanan energi yang menjadi fokus pemerintah dalam visi Indonesia emas 2024," ucap Dwi Satriyo.

Petrokimia Gresik menjadi tempat pembangunan pabrik green hydrogen dan green ammonia, karena memiliki potensi sumber energi bersih dari PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW, yang menghasilkan green hydrogen yang dikonversi menjadi green ammonia.

Melalui kerjasama tersebut, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power Company, akan mengevaluasi konversi green hydrogen menjadi green ammonia dengan menggunakan fasilitas Pabrik Ammonia yang sudah ada, serta membuka peluang kerja sama dengan offtaker green ammonia jangka panjang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

LSM/Figur
Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

LSM/Figur
Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program 'AKSI' di Banjarnegara Jateng

Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program "AKSI" di Banjarnegara Jateng

BUMN
Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

LSM/Figur
Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Pemerintah
BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

Pemerintah
Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

LSM/Figur
Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Pemerintah
Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau