KOMPAS.com - Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2022 menunjukan bahwa angka stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen.
Angka tersebut berada di atas ambang batas standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 20 persen.
Besarnya angka stunting menjadi permasalahan yang perlu diselesaikan melalui Sustainable Development Goals (SDGs) poin 2.2. Begini bunyinya.
“Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula”
Dilansir dari Kompas.com (28/1/2023), Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi, stunting dapat terjadi karena weight faltering atau berat badan tidak naik sesuai standar.
“Anak-anak yang weight faltering apabila dibiarkan maka bisa menjadi underweight dan berlanjut menjadi wasting. Ketiga kondisi tersebut bila terjadi berkepanjangan maka akan menjadi stunting,” dikutip dari website Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (28/1/2023).
Untuk ikut menurunkan angka stunting, masyarakat sudah seharusnya ikut berkontribusi dengan mengonsumsi makanan yang memiliki banyak nutrisi. Tak perlu menyediakan makanan mahal. Sebab, nutrisi juga bisa didapatkan dari sumber makanan ekonomis, seperti telur.
Perlu diketahui, telur merupakan salah satu bahan pangan yang terjangkau dan memiliki banyak kandungan gizi di dalamnya. Berdasarkan artikel Kompas.com (12/9/2020), kandungan gizi pada telur terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin A, vitamin B2, vitamin B12, vitamin B5, fosfor, dan selenium.
Pengolahan bahan makanan satu itu pun mudah. Secara praktis, telur bisa digoreng, rebus, dan kukus.
Jika Anda punya waktu lebih, olahan telur juga bisa divariasikan agar anggota keluarga tidak bosan. Apalagi, Indonesia punya khazanah kuliner yang beragam. Berikut sajian telur khas Nusantara yang bisa Anda coba.
Hidangan telur yang berasal dari Yogyakarta ini biasanya dimakan bersamaan dengan gudeg. Meski demikian, dimakan tanpa gudeg pun sudah enak.
Terlebih, menu tersebut memiliki cita rasa yang manis dengan hint gurih sehingga cocok untuk anak-anak.
Cara membuatnya pun cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan lima telur rebus yang sudah dikupas. Lalu, letakkan telur rebus ke dalam wajan, masukkan bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit segar, air asam jawa, daun salam, dan secukupnya air.
Koreksi rasa, kemudian kecilkan api sambil terus dimasak hingga bumbu meresap dan air menyusut. Hidangan ini siap untuk dinikmati.
Pada umumnya, rendang menggunakan daging. Meskipun begitu, Anda bisa mengganti jenis proteinnya, misalnya dengan ayam ataupun telur.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya