Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapis Bogor dan IPB University Ciptakan Ekosistem Bisnis Petani Talas

Kompas.com, 19 Oktober 2023, 16:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Angkat kearifan lokal, PT Agrinesia Raya yang memproduksi Lapis Bogor Sangkuriang, dan IPB University, bekerja sama mendorong inovasi ekosistem bisnis petani talas berbasis pemberdayaan dan pendampingan.

Kerja sama ini secara resmi diteken oleh Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria dan pemilik Lapis Bogor Sangkuriang Rizka Wahyu Romadhona, Rabu (18/10/2023).

Ruang lingkup kerja sama meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan ekonomi masyarakat desa dalam skala yang lebih luas.

Hal ini dilakukan dengan memfokuskan upaya pada pengembangan produk pertanian untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan pembentukan ekosistem bisnis desa.

Baca juga: Capai Kedaulatan Pangan Butuh Peta Jalan Pertanian Berkelanjutan yang Komprehensif

Adapun komoditas yang akan dikembangkan adalah talas yang menjadi salah satu produk khas Bogor, sekaligus bahan baku dari Lapis Bogor Sangkuriang.

Kerja sama ini membuka peluang terbentuknya mutualisme yang kuat. Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan Talas, akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.

Sementara para petani talas akan mendapatkan dukungan pemberdayaan dalam hal praktik penelitian pertanian yang lebih baik dari IPB University, pelatihan, dan akses pasar yang lebih luas melalui kolaborasi ini.

Selain itu, kerja sama ini juga menyediakan fasilitas “Pojok UMKM IPB” hasil binaan IPB yang dipromosikan di gerai-gerai Lapis Bogor Sangkuriang.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem bisnis desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Baca juga: Indonesia Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan dengan Amerika Latin dan Karibia

Pemilik Lapis Bogor Sangkuriang Rizka Wahyu Romadhona menambahkan, talas yang mungkin bagi banyak orang adalah bahan makanan biasa, memiliki makna yang berarti dalam perjalanan Perusahaan.

"Talas adalah bahan baku lokal yang mengawali langkah-langkah pertama kami, hingga di titik ini kami bisa meraih banyak pencapaian," imbuh Rizka.

Bukan sekadar komoditas, talas yang merupakan kearifan serta bahan baku lokal khas Bogor, telah memberi  inspirasi dan kesempatan Perusahaan untuk berkembang.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
Pemerintah
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
LSM/Figur
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
BrandzView
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Pemerintah
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau