KOMPAS.com – Kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia sangatlah besar dan wajib dijaga kelestariannya.
Salah satu upaya melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia adalah dengan menetapkan kawasan perlindungan, contohnya Suaka Margasatwa.
Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa.
Baca juga: Daftar Suaka Margasatwa di Jawa Timur
Karena ciri khas tersebut, dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya demi kelangsungan hidup keunikan jenis satwa.
Di Jawa Tengah (Jateng) terdapat satu kawasan yang ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa yaitu Gunung Tunggangan.
Sedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta ada dua Suaka Margasatwa yakni Paliyan dan Sermo.
Dilansir dari situs web Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng dan BKSDA DIY, berikut profil dari ketiga Suaka Margasatwa ini.
Baca juga: Daftar Suaka Margasatwa dan Cagar Alam di DKI Jakarta
Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan memiliki luas 103,9 hektare yang terletak di Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jateng.
Topografi kawasan ini bergelombang dan berbatu dengan ketinggian sekitar 400-600 meter di atas permukaan laut.
Flora yang ada Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan antara lain sonokeling, mahoni, jati, cendana, preh, walikukun, temu, puyeng, sambiroto, serut, dan pule pandak.
Keragaman fauna yang terdapat di kawasan ini sepert luwak, wiwik kelabu, kedasih, butbut, trocokan, pelatuk bawang , pelatuk, srit , penthet, dan elang bido.
Baca juga: Daftar Lengkap 79 Suaka Margasatwa di Indonesia
Suaka Margasatwa Paliyan memiliki luas 434,834 hektare yang terletak di Kecamatan Paliyan dan Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY.
Kawasan Suaka Margasatwa Paliyan juga merupakan bagian dari kawasan kars Gunung Sewu.
Vegetasi yang ada di dalam Kawasan Suaka Margasatwa Paliyan sebagian besar merupakan hasil rehabilitasi yang telah dilakukan sejak 2005.
Pada 2005-2011 dilakukan program rehabilitasi dan regenerasi dengan menanam 30 jenis tanaman contohnya asam jawa, duwet, flamboyan, gamal, jambu air, jambu klutuk, jambu mete, johar, ketapang, lamtoro,mahoni, mangga, dan melinjo.
Pada tahun 2014-2015 mulai dilakukan pemulihan ekosistem pada kawasan yang terdegradasi dengan jenis tumbuhan asli kars seperti bulu, preh, elo, pulai, mulwo mojo, dan kepuh.
Baca juga: Perbedaan Cagar Alam dan Suaka Margasatwa
Suaka Margastwa Sermo memiliki luas 184,99 hektare di Kecamatan Kokap dan Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY.
Kawasan Suaka Margasatwa Sermo terletak di daerah perbukitan dengan kelerengan di atas 25 persen dan memiliki ketinggian bervariasi antara 70-100 meter di atas permukaan laut.
Suaka Margasatwa Sermo memiliki ekosistem pegunungan rendah yang merupakan bagian dari ekosistem Pegunungan Menoreh.
Teridentifikasi ada 28 jenis burung yang terbagi dalam 19 famili, di mana lima jenis diantaranya merupakan spesies yang dilindungi.
Kelima spesise burung yang dilindungi ini adalah elang brontok, elang ular bido, burung madu kelapa, cekakak sungai, dan cekakak jawa.
Jenis mamalia yang teridentifiasi sebanyak sembilan, salah satunya adalah kijang.
Tumbuhan dijumpai ada 171 jenis seperti jati, mahoni, akasia, kayu putih, sonokeling, secang, pulai, dan mindi. Selain itu terdapat arboretum bambu sebanyak 12 jenis.
Baca juga: 10 Hektar Hutan Suaka Margasatwa di Riau Terbakar, Diduga Dibakar untuk Kebun Sawit
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya