KOMPAS.com – Sebagai ibu kota, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dinilai menjadi wilayah lebih maju dibandingkan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi episentrum pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, moda transportasi, dan lain-lain. Berbagai gedung pencakar langit ikut tumbuh mengisi lanskap ibu kota.
Akan tetapi, di balik megah dan ingar bingarnya DKI Jakarta, masih ada kawasan konservasi yang diperuntukkan untuk menjaga kenakearagaman hayati di sana.
Dilansir dari situs web Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat dua Suaka Margasatwa dan satu Cagar Alam di DKI Jakarta.
Baca juga: Daftar Lengkap 79 Suaka Margasatwa di Indonesia
Dilansir dari situs web Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berikut dua Suaka Margasatwa dan satu Cagar Alam di DKI Jakarta.
Suaka Margasatwa Muara Angke merupakan kawasan suaka alam dengan tipe ekosistem lahan basah dengan luas 25,02 hektare.
Secara administratif, Suaka Margasatwa Muara Angke masuk wilayah Kelurahan Kapuk Muara dan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kodya Jakarta Utara, DKI Jakarta.
Kawasan ini merupakan salah satu benteng pertahanan terakhir sistem penyangga kehidupan di DKI Jakarta.
Mamalia di sana adalah monyet ekor panjang. Jenis burung di kawasan ini yang berdekatan dengan hutan lindung terdapat sekitar 17 jenis yang dilindungi, 10 jenis burung migran, dan 50 jenis burung menetap.
Jenis reptil yang dapat dijumpai adalah kura-kura, biawak, ular welang, ular daun, dan lain-lain. Biota perairan yang dijumpai jenis ikan sapu-sapu, gabus, dan lain-lain.
Baca juga: Daftar Lengkap 212 Cagar Alam di Indonesia
Suaka Margasatwa Pulau Rambut memiliki luas 90 hektare dan secara administratif masuk wilayah Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Suaka Margasatwa Pulau Rambut merupakan daerah yang bertopografi datar dan berpayau dengan ketinggian 0 – 1,5 meter di atas permukaan laut.
Kawasan ini merupakan pulau karang berpayau yang ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan bakau dan hutan pantai.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya