Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Slow Fashion", Gerakan Busana Selamatkan Bumi

Kompas.com - 24/10/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Industri fashion alias fesyen atau pakaian adalah penyumbang polusi sekaligus pencemar terbesar nomor tiga di dunia. Industri ini menyumbang hingga 10 persen dari seluruh jejak karbon aktivitas manusia setiap tahunnya.

Saking besarnya dampak industri fashion, polusi dari sektor ini bahkan lebih besar bila dibandingkan gabungan semua jejak karbon dari semua kapal kargo dan penerbangan internasional sepanjang tahun.

Salah satu subsektor yang mendapat banyak sorotan dari sektor ini adalah fast fashion.

Baca juga: 7 Fakta Mengenai Sampah Fast Fashion

Fast fashion merujuk pada tren pakaian yang diproduksi dengan harga yang relatif murah dan secara cepat dipasarkan di toko-toko untuk mengikuti tren yang terus berkembang.

Fast fashion yang makin menjadi gaya hidup membuat limbah dan polutan dari industri fesyen dikhawatirkan bakal berlipat ganda.

Di satu sisi, pakaian adalah salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Di tengah berbagai dampak buruk yang ditimbulkan dari industri fesyen, muncul gerakan untuk melawan dampak lingkungan dengan tetap memenuhi kebutuhan manusia akan sandang.

Upaya perlawanan tersebut adalah slow fashion, kebalikan dari fast fashion. Lantas, apa itu slow fashion?

Baca juga: Fast Fashion: Tren Pakaian yang Berdampak Buruk untuk Lingkungan

Slow fashion

Slow fashion adalah gerakan dan pendekatan yang mengedepankan kualitas, keberlanjutan, dan usia pakai yang panjang dari sebuah produk fesyen.

Dilansir dari Conserve Energy Future, slow fashion terinspirasi dari gerakan slow food yang mengedepankan makanan lokal dan masakan tradisional sebagai alternatif dari makanan cepat saji.

Kedua gerakan ini sama-sama menekankan pentingnya kualitas dibandingkan kuantitas.

Slow fashion mendorong konsumen untuk membeli lebih sedikit pakaian dengan kualitas lebih baik dan dirancang untuk tahan lama.

Gerakan ini juga mempromosikan praktik ketenagakerjaan yang adil dan mendukung pengrajin lokal dan usaha kecil.

Slow fashion juga bertujuan untuk mengurangi dampak negatif industri fesyen terhadap lingkungan dan masyarakat dengan mendorong konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa slow fashion bukan hanya tentang penggunaan bahan berkualitas tinggi, melainkan juga desainnya.

Baca juga: Sustainable Fashion Karya Siswa SMK di Jakarta Muslim Fashion Week

Prinsip slow fashion

Gerakan slow fashion memiliki prinsip dan karakteristik utama. Dilansir dari Conserve Energy Future, berikut prinsip dan karakteristiknya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SIG Perbesar Kapasitas PLTS untuk Perkat Dekarbonisasi
SIG Perbesar Kapasitas PLTS untuk Perkat Dekarbonisasi
BUMN
Kepala TN Gunung Rinjani: Pendakian Harus Utamakan Keselamatan
Kepala TN Gunung Rinjani: Pendakian Harus Utamakan Keselamatan
Pemerintah
Coldplay Rilis 'EcoRecords' Lagi, Album dengan Piringan Daur Ulang
Coldplay Rilis "EcoRecords" Lagi, Album dengan Piringan Daur Ulang
Swasta
Jawaban Panjang AI Butuh Energi 50 Kali Lebih Banyak, Pengguna Perlu Bijak Bertanya
Jawaban Panjang AI Butuh Energi 50 Kali Lebih Banyak, Pengguna Perlu Bijak Bertanya
LSM/Figur
Risiko Bisnis Kian Kompleks di Tengah Krisis yang Saling Terhubung, Bagaimana Cara agar Bisa Bertahan?
Risiko Bisnis Kian Kompleks di Tengah Krisis yang Saling Terhubung, Bagaimana Cara agar Bisa Bertahan?
Swasta
19 Kecamatan di Muara Enim Dinyatakan Rawan Karhutla
19 Kecamatan di Muara Enim Dinyatakan Rawan Karhutla
Pemerintah
BRIN: Kerusakan Terumbu Karang Bikin Kita Krisis Seafood
BRIN: Kerusakan Terumbu Karang Bikin Kita Krisis Seafood
Pemerintah
Riset: Misinformasi Iklim Disebarkan Elit, Korporasi, dan Orang Pintar
Riset: Misinformasi Iklim Disebarkan Elit, Korporasi, dan Orang Pintar
LSM/Figur
Mengapa Bioplastik Bukan Solusi Krisis Sampah Plastik?
Mengapa Bioplastik Bukan Solusi Krisis Sampah Plastik?
LSM/Figur
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
BUMN
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
LSM/Figur
Lewat Label 'Kota Kotor', KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Lewat Label "Kota Kotor", KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
BUMN
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Swasta
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau