KOMPAS.com - Menyambut 50 tahun PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menggelar peluncuran buku sejarah SMBR pada Selasa (24/10) di Hotel Bidakara, Jakarta.
Acara peluncuran buku yang diberi judul “Sang Tiga Gajah: Merayakan Sejarah, Melanjutkan Kisah" digelar bersamaan dengan Public Expose SMBR tahun 2023.
Kegiatan dihadiri komisaris dan direksi SMBR di antaranya, Chowadja Sanova (Komisaris Independen), Hadi Daryanto (Komisaris), Daconi Khotob (Direktur Utama), Rahmat Hidayat (Direktur Fungsi Keuangan dan SDM), Suherman Yahya (Direktur Fungsi Operasi) dan Bashtony Santri (Vice President of Corporate Secretary).
Buku ini mengkisahkan sejarah kolosal sebuah pabrik semen yang didirikan di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Pabrik bahan baku dan pengolahannya hingga menjadi klinker berada di Baturaja. Selain itu ada memiliki grinding plant dan packaging plant di Kota Palembang dan Bandar Lampung.
Ide awal pembangunan pabrik yang berada di tiga lokasi ini terbilang unik. Pembangunan pabrik semen yang berada di Baturaja dimaksudkan agar memanfaatkan jalur kereta api untuk pendistribusiannya.
Oleh pemerintah, SMBR memang dibangun untuk memenuhi kebutuhan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Dalam perjalanannya, SMBR tidak saja mengembangkan aspek bisnis semata namun juga turut berkontribusi aktif dalam mendukung UMKM dan peningkatan ekonomi lokal melalui Rumah BUMN Baturaja.
Rumah BUMN Baturaja secara rutin memberikan pelatihan pelatihan seperti digital marketing, peningkatan kualitas packaging product, peningkatan mutu produk hingga menghasilkan UMK Naik Kelas di berbagai bidang.
SMBR juga memfasilitasi UMKM lokal untuk meng-upgrade kualitas usaha dengan berbagai metode seperti pembuatan NIB Usaha, sertifikasi halal, serta membantu berjualan lewat market place sehingga berdaya saing.
Baca juga: Di China, Kemendesa PDTT Ajak 20 Kades Pelajari Pembangunan Berkelanjutan
Selain Rumah BUMN Baturaja, SMBR juga memiliki program anggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) lain, antara lain: SMBR Eco Cafe “Ngopi Bayar Pakai Sampah”, SMBR Economic and Education Bee Farm, serta Geber SMBR (Gerakan Berbagi SMBR).
Komitmen SMBR ini kemudian membuahkan penghargaan Platinum Social Innovation dalam Environmental and Social Innovation Awards (ENSIA) 2023 pada 10 Agustus 2023 lewat Program SMBR Economic and Education Bee Farm.
Program ini menggabungkan inovasi sosial dan ekonomi dengan pelestarian lingkungan melalui budidaya lebah trigona di lahan reklamasi pasca tambang.
SMBR bekerja sama dengan desa binaan CSR untuk mengelola budidaya lebah trigona dan bisnis madu, memberikan pengetahuan kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) SMBR berkomitmen menjadi produsen semen ramah lingkungan.
Program gerakan pelestarian lingkungan meliputi penurunan emisi karbon, efisiensi pemakaian air,pengelolaan limbah B3 dan melaksanakan sistem 4R (Reduce, Recycle, Reuse, Recovery), dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya