Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Faktor Keberhasilan Transisi Energi: Dekarbonisasi, Desentralisasi, dan Digitalisasi

Kompas.com, 1 November 2023, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Principal Engineering Researcher BRIN Andhika Prastawa menegaskan, terdapat tiga faktor keberhasilan transisi energi sekaligus strategi implementatif yakni dekarbonisasi, desentralisasi, dan digitalisasi.

Menurut Andhika, di Indonesia, terdapat potensi besar dalam energi berkelanjutan (EBT) seperti panas bumi, air, bioenergi, sinar matahari, dan angin atau bayu.

Sebagian besar dari sumber-sumber ini digunakan untuk pembangkitan listrik, dengan tambahan bioenergi dalam bentuk crude palm oil (CPO) yang dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar transportasi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak solar.

Usaha implementatif dari BRIN terkait transisi energi, yakni melakukan penelitian dan pengembangan yang relevan dengan transisi energi saat ini.

Baca juga: Berdayakan Petani Swadaya, Musim Mas Komitmen Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit

“Riset penelitian di BRIN mencakup berbagai bidang, seperti sistem optimasi energi, termodinamika sistem konversi energi, teknologi pembakaran rendah emisi, teknologi energi terbarukan, teknologi sistem penggerak, teknologi kelistrikan, dan teknologi konservasi energi,” ungkap Andhika, saat Energy Transition Webinar Series dengan mengusung tema “Urgensi Penggunaan Listrik dengan Transisi Energi dari Fosil ke Energi Baru Terbarukan", Selasa (31/10/2023).

Andhika berharap, untuk mewujudkan transisi energi yang sukses, kolaborasi antar lembaga menjadi kunci penting dalam memungkinkan adanya pertukaran pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi tantangan kedepan secara efektif.

Sementara itu, Principal Advisor & Founder Chakra Giri Energi Indonesia Bambang Sriyono mengatakan, transisi energi merupakan proses yang harus dilalui menuju optimalisasi penggunaan Renewable Energy dan Net Zero Emission pada tahun 2060.

"Namun banyak tantangan dan pengorbanan yang harus dilakukan, mulai dari beralih dari energi fosil ke energi baru terbarukan," kata Bambang.

Baca juga: Limbah Cair Sawit, Pencemar Lingkungan yang Berpotensi Jadi Sumber Energi Terbarukan

Proses transisi energi bukanlah tugas yang mudah, PLN yang merupakan perusahaan listrik nasional, telah mengambil inisiatif secara sukarela sejak tahap perencanaan melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

“Dalam upaya mencapai transisi energi yang diperlukan untuk mencapai Target Indonesia Emas 2045, PLN telah merancang lima skenario yang berbeda,” imbuh Vice President Pengembangan dan Pengendalian Aneka EBT PLN Pusat Faisol.

Kendala saat ini, transisi energi ini tidak dapat berhasil tanpa dukungan dari berbagai aspek, termasuk yang bersifat teknis, finansial, berkeadilan, dan regulasi yang sesuai.

Beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam proses ini meliputi aspek seperti local content atau tingkat kandungan lokal, pasokan dan permintaan energi, teknologi, tarif, pembiayaan, pelaksanaan proyek, dan kesiapan sumber daya manusia.

Selain fokus pada sektor energi, pemerintah juga mendorong transisi energi dari sisi transportasi dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

“Ini adalah langkah penting dalam upaya mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada penurunan dampak negatif terkait pertumbuhan populasi dan perubahan iklim secara lebih luas,” lanjut Faisol.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Pemerintah
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
LSM/Figur
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Pemerintah
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
Pemerintah
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Swasta
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
Pemerintah
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
Pemerintah
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
Pemerintah
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Pemerintah
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Pemerintah
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
LSM/Figur
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
Pemerintah
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
LSM/Figur
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Pemerintah
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau