Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aris Marfai
Kepala Badan Informasi Geospasial

Professor Geografi

Data Spasial Potensi Sungai untuk Energi Hidro

Kompas.com - 06/11/2023, 17:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM World Hydropower Congress di Bali, Selasa (31/10/2023), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga air atau energi hidro.

Indonesia mempunyai 4.400 sungai potensial dan 128 di antaranya termasuk sungai besar.

Kondisi geomorfologi Indonesia yang sangat kompleks terdiri dari pegunungan dengan ketinggian hingga 6500 m, adanya perbukitan, dataran aluvial, dataran rendah dan pantai memengaruhi karakteristik sungai-sungai.

Curah hujan memengaruhi potensi sungai di Indonesia untuk dikembangkan sebagai energi hidro. Tinggi curah hujan di Indonesia mencapai lebih dari 2000 mm per tahun.

Tinggi curah hujan tersebut dipengaruhi letak Indonesia di khatulistiwa dan luasnya wilayah perairan laut Indonesia, yang kurang lebih mencapai 6,4 juta km persegi.

Sungai-sungai besar di Indonesia mempunyai panjang hingga ratusan kilometer. Panjang Sungai Kapuas di Kalimantan hingga 1143 km, Sungai Mahakam hingga 920 km, Sungai Barito hingga 900 km, Sungai Batang Hari di Sumatera hingga 800 km, Sungai Musi hingga 750 km dan Sungai Memberamo hingga 670 km.

Sungai besar dan panjang mempunyai potensi yang dapat dikembangkan untuk pembangkit listrik. Sementara sungai yang berukuran lebih kecil juga dapat dikembangkan untuk minihidro dan mikrohidro.

Sungai sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan diharapkan dapat menutup kebutuhan energi listrik yang terus meningkat hampir 7 persen per tahun, di tengah semakin menurunnya sumber energi fosil untuk pembangkit listrik.

Data dan informasi geospasial dapat digunakan untuk mendukung perencanaan dan menghitung potensi pengembangan energi hidro.

Data spasial digital elevation model (DEM) dapat digunakan untuk menghitung panjang sungai, kemiringan sungai, kerapatan cabang sungai, lebar sungai dan bentuk daerah aliran sungai.

Data-data tersebut diperlukan secara teknis untuk menentukan tinggi rendahnya potensi sungai untuk mendukung pengembangan energi hidro.

Badan Informasi Geospasial (BIG) menyediakan Peta Rupabumi (RBI) di seluruh Indonesia. Peta tersebut tersedia dalam skala 1:25.000 untuk seluruh Pulau Jawa dan skala 1:50.000 untuk seluruh pulau lainnya di Indonesia.

Peta ini mengandung informasi kontur yang dapat digunakan untuk menyusun digital elevation model (DEM), di mana data DEM dapat digunakan untuk menghitung berbagai parameter sungai tersebut.

Ketersediaan debit air yang berkelanjutan dalam kapasitas tertentu sangat diperlukan dalam pengembangan energi hidro.

Untuk itu, Daerah Aliran Sungai (DAS) harus terjaga kelestariannya, tidak mengalami degradasi lingkungan dan kerusakan akibat perubahan tutupan lahan dan berkurangnya kawasan hutan di daerah hulu.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com