Daerah aliran sungai (DAS) merupakan satu kesatuan wilayah dengan rangkaian sungai dan anak-anak sungai yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan secara alami kelaut.
Perubahan penggunaan lahan pada DAS dari kawasan hutan menjadi nonhutan akan memengaruhi dinamika debit aliran sungai.
Lahan terbuka mengakibatkan air hujan tidak tertahan, menjadi aliran permukaan (run off) dan tidak berkesempatan untuk disimpan kedalam tanah.
Energi aliran permukaan yang kuat dapat menimbulkan erosi, pengikisan tanah, dan mengakibatkan degradasi lahan.
DAS yang mengalami degradasi lanjut, maka aliran debit sungainya tidak stabil. Pada saat musim kemarau, debit akan berkurang sangat drastis dan pada musim penghujan debit akan melonjak. Hal ini berpengaruh dalam pengelolaan sungai untuk energi hidro.
Data spasial penginderaan jauh citra satelit dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan pemetaan terhadap kondisi tutupan lahan dalam suatu DAS.
Citra satelit dan foto udara juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi degradasi lahan dalam suatu kawasan DAS.
Untuk itu pengelolaan dan konservasi DAS juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengembangan potensi energi hidro.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya