Namun, mereka mungkin mengambil keputusan berdasarkan kesalahpahaman. Ketika ditanya untuk menentukan produk mana yang menghasilkan emisi karbon lebih tinggi, konsumen salah atau tidak tahu sekitar 75 persen.
Baca juga: Jadi Solusi Ramah Lingkungan, Ini 5 Manfaat Penggunaan PLTS
Konsumen mengatakan bahwa mereka sangat bergantung pada label dan sertifikasi untuk mengidentifikasi produk-produk berkelanjutan, namun sebagian besar tidak mampu menjelaskan secara akurat makna di balik logo-logo keberlanjutan yang umum, seperti produksi organik atau fairtrade.
Kurangnya kepercayaan terhadap perusahaan memperparah masalah ini. Bain & Company menemukan hanya 28 persen konsumen yang memercayai perusahaan besar untuk menciptakan produk yang benar-benar berkelanjutan, dibandingkan dengan 45 persen yang memercayai usaha kecil dan mandiri.
Selain itu, Bain & Company menemukan bahwa lebih dari 60 persen bisnis berada di luar jalur untuk mencapai tujuan keberlanjutan mereka, sehingga konsumen dan karyawan semakin sadar untuk dapat membantu meneruskan keberlanjutan.
Kemajuan keberlanjutan ini memerlukan kombinasi teknologi, kebijakan, dan perubahan perilaku. Basis konsumen dan karyawan yang semakin sadar mungkin terbukti membantu.
Dalam studi yang diterbitkan Selasa (14/11/2023), Bain & Company mengeksplorasi permasalahan keberlanjutan utama bagi para pemimpin bisnis, pelanggan, dan karyawan mereka.
“Kami telah berbicara dengan ribuan eksekutif tentang ambisi keberlanjutan mereka dan dampaknya,” kata Partner dan Head of Global Sustainability Bain & Company François Faelli.
Baca juga: 50 Tahun Indonesia-Korsel, KT&G Gelar Plogging Jogging Ramah Lingkungan
Konsumen menyadari peran penting dalam transisi energi dan sumber daya. Banyak yang memandang hal ini sebagai warisan mereka, namun sekaligus khawatir dengan semakin besarnya kesenjangan antara kemajuan mereka dan komitmen publik.
Meskipun hal ini tidak mudah, ada tiga hal yang harus diprioritaskan oleh CEO-CEO industri yakni kebijakan, teknologi, dan perilaku.
Bain & Company melakukan survei terhadap 23.000 konsumen guna mendapatkan gambaran luas mengenai permasalahan lingkungan di seluruh dunia.
Hasil penelitian ini menggarisbawahi semakin pentingnya topik keberlanjutan. Sekitar 64 persen masyarakat melaporkan tingkat kekhawatiran yang tinggi terhadap keberlanjutan.
Sebagian besar mengatakan kekhawatiran mereka semakin meningkat selama dua tahun terakhir dan kekhawatiran mereka pertama kali dipicu oleh cuaca ekstrem.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya