“Dari berbagai permasalahan, ketidakadilan gender dalam bidang budaya sangat perlu diperhatikan karena masih banyak kasus yang disebabkan oleh budaya, termasuk tingkat kematian ibu yang tetap tinggi sebagai salah satu kekerasan terhadap perempuan,” jelas Tiwon.
Baca juga: Denmark, Negara Terbaik Dunia buat Perempuan
Komisioner Komnas Perempuan Theresia Iswarini menyebut, berbagai situasi menunjukkan bahwa gerakan perempuan saat ini menghadapi berbagai isu yang menjadi tantangan tersendiri dalam menyelesaikannya.
Salah satu tantangannya adalah politik tubuh yang melahirkan banyak hal, termasuk regulasi berupa peraturan daerah (perda) yang bersifat diskriminatif serta aturan nasional seperti UU ITE, yang berpotensi mengkriminalisasi tubuh perempuan.
Tantangan lain yang dihadapi gerakan perempuan saat ini adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM). Untuk mengatasinya, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Kolaborasi yang kuat antara Gerakan Perempuan dan generasi muda yang sadar akan gender dapat diperkuat untuk memelihara jaringan dan melahirkan koalisi-koalisi baru dalam menyelesaikan permasalahan perempuan,” tutur Theresia.
Baca juga: Tekan Inflasi di Pangkalpinang, Perempuan Dilibatkan Tanam Sayuran
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya