Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Darling, Yang Muda Yang Peduli Lingkungan

Kompas.com - 01/12/2023, 14:43 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Arie menilai, sejauh ini kampanye berbasis teknologi digital ini cukup berkembang dan bisa menjangkau lebih luas dan efektif untuk menyuarakan tuntutan tentang isu-isu lingkungan.

"Publik lebih mudah untuk berkontribusi dan bersolidaritas. Tak hanya antar-komunitas, bahkan lintas negara," ujarnya.

Siap Darling

Salah satu yang kini tengah intensif diinisiasi dengan melibatkan generasi muda melalui platform digital adalah gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) oleh Djarum Foundation melalui Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).

BLDF mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan. 

Baca juga: Krisis Iklim Makin Parah, Dunia Berada di Titik Kritis

Program Director BLDF FX Supanji mengatakan, gerakan Siap Darling mengajak generasi muda untuk berperan aktif dan berkolaborasi lewat aksi lingkungan yang lebih baik melalui platform digital dan media sosial.

"BLDF mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan," ujar Supanji kepada Kompas.com, usai penanaman pohon di empat candi dalam KCBN Candi Muaro Jambi, yakni Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Tinggi I, dan Candi Tinggi II, Rabu (23/8/2023).

Siap Darling dimulai sejak November 2018. Gerakan ini menyasar generasi milenial untuk menyebarkan konten-konten positif tentang kegiatan mencintai lingkungan dan bumi.

Tak hanya menjadi generasi yang sekadar peduli terhadap lingkungan tetapi juga melakukan aksi nyata. Dengan slogan “Cintai Lingkungan Kita Dengan Cara yang Kita Cintai”, Siap Darling berharap generasi milenial akan terlibat dan turut menjaga kelestarian alam dengan cara masing-masing.

Gerakan digital ini mencakup Darling Squad, berisi komunitas mahasiswa aktif yang memiliki semangat dan kepedulian terhadap lingkungan.

Baca juga: Generasi Muda Desak Komitmen Capres dan Cawapres Tangani Krisis Iklim

Mereka beraksi, berinteraksi serta bertukar informasi, pengalaman, ide, bersosialisasi dan berkolaborasi untuk bumi lestari melalui Aksi Darling. Hingga 2022, Aksi Darling one action one tree telah menanam 47.845 bibit pohon.

Tak hanya itu, program lain dari gerakan Siap Darling adalah Candi Darling yang bertujuan untuk melestarikan situs candi se-Indonesia sekaligus meningkatkan kualitas destinasi wisata.

Selain melestarikan peninggalan sejarah Indonesia. Siap Darling berkomitmen untuk melestarikan area sekitar candi.

Hingga Juli 2023, BLDF telah mendukung upaya pelestarian di 9 kawasan dan 23 candi di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan melibatkan 952 generasi muda yang tergabung dalam gerakan Siap Darling.

Sedangkan di Sumatera, BLDF menangani Kawacan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, dengan melibatkan 200 mahasiswa yang menaman 11.920 bibit pohon.

"Dengan terlaksananya penanaman pohon dan semak di situs sejarah Indonesia, maka hal ini dapat juga mendorong pengembangan destinasi wisata," imbuh Supanji. 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

KLH Tak Kesampingkan Isu Polutan Berbahaya Pemicu Kanker dari PLTSa

KLH Tak Kesampingkan Isu Polutan Berbahaya Pemicu Kanker dari PLTSa

Pemerintah
Perusahaan Jerman Tingkatkan Fasilitas Daur Ulang Tembaga Di AS

Perusahaan Jerman Tingkatkan Fasilitas Daur Ulang Tembaga Di AS

Swasta
Konsumsi BBM Lebaran 2025 Turun dari 2024, KESDM: Kendaraan Listrik Naik

Konsumsi BBM Lebaran 2025 Turun dari 2024, KESDM: Kendaraan Listrik Naik

Pemerintah
AS Keluar dari Pembicaraan Penting soal Pengurangan Polusi Kapal Laut

AS Keluar dari Pembicaraan Penting soal Pengurangan Polusi Kapal Laut

Swasta
Tak Ada Kapal Laut, 4.000 Masyarakat Adat di Enggano Terancam Terisolasi

Tak Ada Kapal Laut, 4.000 Masyarakat Adat di Enggano Terancam Terisolasi

Pemerintah
Kapal Pesiar Bertenaga Hidrogen Pertama Di Dunia Akan Segera Diluncurkan

Kapal Pesiar Bertenaga Hidrogen Pertama Di Dunia Akan Segera Diluncurkan

Swasta
Karena Perubahan Iklim, “Sungai” Bisa Terbentuk di Atmosfer

Karena Perubahan Iklim, “Sungai” Bisa Terbentuk di Atmosfer

LSM/Figur
6 Kegiatan Sederhana dari Rumah untuk Ikut Rayakan Hari Bumi

6 Kegiatan Sederhana dari Rumah untuk Ikut Rayakan Hari Bumi

LSM/Figur
Transisi dari Bahan Bakar Fosil Bisa Perkuat Ketahanan Energi Negara

Transisi dari Bahan Bakar Fosil Bisa Perkuat Ketahanan Energi Negara

LSM/Figur
Menteri LH Minta Industri Siapkan 'Road Map' Atasi Polusi Udara

Menteri LH Minta Industri Siapkan "Road Map" Atasi Polusi Udara

Pemerintah
Peringati Hari Bumi, Kemenag Berencana Tanam 1 Juta Pohon

Peringati Hari Bumi, Kemenag Berencana Tanam 1 Juta Pohon

Pemerintah
Waspada, BMKG Sebut Hujan Lebat Bisa Tiba-tiba Guyur Jawa Sepekan ke Depan

Waspada, BMKG Sebut Hujan Lebat Bisa Tiba-tiba Guyur Jawa Sepekan ke Depan

Pemerintah
Industri “Fast Fashion” Hasilkan Limbah Tekstil Tak Terkelola 92 Juta Ton Per Tahun

Industri “Fast Fashion” Hasilkan Limbah Tekstil Tak Terkelola 92 Juta Ton Per Tahun

Swasta
Tumpukan Limbah Medis B3 Ditemukan di Area Permukiman Karawang

Tumpukan Limbah Medis B3 Ditemukan di Area Permukiman Karawang

Pemerintah
Profesor IPB Jelaskan Alasan Direwolf yang Punah Bisa Diciptakan Kembali

Profesor IPB Jelaskan Alasan Direwolf yang Punah Bisa Diciptakan Kembali

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau