Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 1 Desember 2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com – Indonesia beserta Brasil dan Republik Demokratik Kongo bekerja sama dalam mengatasi deforestasi serta berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan dalam menghadapi perubahan iklim global.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

“Hari ini menandakan langkah maju dalam menjalin hubungan baik antara Indonesia, Brasil, dan Kongo. Negara dengan pohon tropis terbanyak di dunia, yang juga merupakan sesuatu yang sangat penting bagi dunia saat ini,” ujar Erick, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Dunia Bergerak Lambat Setop Deforestasi, Kerusakan Hutan Makin Parah

Erick menuturkan hal tersebut saat akan menghadiri KTT Perubahan Iklim PBB, COP28, di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut Erick, hutan tropis merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk membantu terwujudnya keberlanjutan dalam isu pemanasan global saat ini.

Hutan menyediakan ekosistem penting, daerah tangkapan air, dan jasa lingkungan.

“Pada saat yang sama, pemerintah menghadapi permasalahan hutan, termasuk perubahan iklim, pembalakan liar, kebakaran dunia, dan penggundulan hutan,” ucap Erick.

Baca juga: Masifnya Tambang Nikel di Sulawesi Picu Deforestasi dan Dampak Lingkungan

Erick menyampaikan, Indonesia menempatkan pengelolaan hutan lestari sebagai salah satu fokus pembangunan. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan menekan kebakaran hutan dan lahan yang berkurang signifikan sebesar 82 persen.

“Dari 1,6 juta hektare pada 2019 menjadi 2.960 ribu hektare pada 2020. Deforestasi berkurang 75 persen. Ini angka terendah sejak 1990,” kata Erick.

Erick menyampaikan, hutan telah memberikan manfaat bagi 1,2 juta orang dengan sebaran hutan mencapai 6,3 juta hektare.

Secara keseluruhan, kata Erick, telah ditanam lebih dari 270 juta mangrove di seluruh di Indonesia.

Baca juga: 7 Fakta soal Deforestasi, Hutan Hilang Setara 5,8 Miliar Lapangan Sepak Bola

Hal tersebut, menurut dia, menjadi bukti konkret Indonesia berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan global.

Dia menilai Indonesia memerlukan kolaborasi internasional dengan Brasil dan Kongo.

“Saat G20 di Bali, Indonesia, Brasil, dan Kongo menandatangani pernyataan bersama untuk bekerja sama di bidang kehutanan,” jelas Erick

“Kami optimistis negara lain akan mengikuti jejak ini karena Indonesia telah melakukan kerja sama bilateral dengan negara-negara lain untuk melestarikan mangrove,” sambungnya.

Erick meyakini kekuatan hutan tropis untuk kemitraan iklim ini akan menjadi kerja sama yang saling menguntungkan di antara setiap anggota, negara, dan mitra lainnya sekaligus akan bermanfaat bagi masyarakat di seluruh dunia.

Baca juga: Laju Deforestasi Indonesia Turun 8,4 Persen, Luasannya 104.000 Hektar

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau