Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pramono Dwi Susetyo
Pensiunan

Pemerhati masalah kehutanan; penulis buku

Pemanasan Global: Antara Ongkos dan Keuntungan Ekonomi

Kompas.com - 03/12/2023, 15:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Produksi padi juga berpotensi menurun. Pergeseran musim dan puncak musim hujan menyebabkan metode tanam berubah dan memengaruhi produksi.

Berdasarkan data Bappenas, perubahan iklim berpotensi menurunkan produksi padi Indonesia 1,13 juta – 1,89 juta ton. Lahan sawah seluas 2.256 hektar terancam kekeringan.

Di sisi lain, kondisi ketahanan pangan Indonesia, ditilik dari tingkat konsumsi pangan rumah tangga, memburuk. Angka ketidakcukupan konsumsi pangan rumah tangga pada 2022 naik menjadi 10,2 persen dari 8,49 persen pada 2021.

Peningkatan ini terjadi pada kelompok penduduk dengan tingkat pengeluaran 40 persen terbawah, terutama kelompok rentan seperti warga lanjut usia.

Di tingkat global, krisis iklim menambah parah bencana kelaparan. Pada 2022 lalu, terdeteksi sepuluh titik pusat krisis iklim terparah, yakni Afghanistan, Burkina Faso, Djibouti, Guatemala, Haiti, Kenya, Madagaskar, Nigeria, Somalia, dan Zimbabwe.

Ongkos yang ditanggung

Menyadari akan dampaknya terhadap kehidupan manusia di planet bumi ini, akibat adanya perubahan iklim yang menjurus kepada krisis iklim, maka negara-negara di dunia sepakat untuk menurunkan dan menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam Konferensi Para Pihak tentang Perubahan Iklim ke 21 atau COP 21 di Paris tahun 2015 lalu.

Masing-masing negara peserta COP 21 diminta untuk menyusun dan membuat kontribusi nasional yang sudah ditentukan (nationally determined contribution/ NDC) untuk menekan dan menurunkan emisi GRK masing-masing negara.

Target Indonesia dalam COP 21 di Paris adalah penurunan emisi GRK 2030, yaitu 29 persen CMI melalui upaya sendiri dan 41 persen CMI melalui bantuan internasional.

Dalam COP 27 di Sharm El-Sheikh, Mesir (2022), target penurunan emisi GRK 2030 menjadi 32,89 persen dengan usaha sendiri dan menjadi 43,2 persen dengan bantuan asing.

Indonesia telah menyiapkan peta jalan (road map) krisis iklim. Peta jalan krisis iklim ini disusun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama-sama dengan kementerian/lembaga lain terkait yang memuat aksi perubahan emisi GRK untuk mencapai target NDC pada 5 (lima) kategori sektor.

Roadmap ini juga mendukung strategi jangka panjang yang rendah emisi dan berketahanan iklim. Roadmap NDC mitigasi menuangkan lebih rinci aksi-aksi mitigasi perubahan iklim dapat mencapai 2030.

Aksi penurunan emisi GRK di sektor energi adalah penerapan energi efisiensi, penggunaan energi terbarukan, penerapan teknologi energi bersih untuk pembangkit listrik, dan fuel switching.

Aksi penurunan emisi GRK di sektor kehutanan adalah penurunan deforestasi dan degradasi hutan, pengelolaan hutan lestari, peningkatan cadangan karbon, peningkatan peranan konservasi dan pengelolaan lahan gambut.

Aksi penurunan emisi GRK di sektor pertanian adalah penggunaan varietas rendah emisi di lahan sawah, penerapan sistem pengairan sawit lebih hemat air, pemanfaatan limbah ternak untuk biogas dan perbaikan suplemen pakan ternak.

Aksi penurunan emisi GRK di sektor limbah adalah pengolahan limbah padat kota melalui operasionalisasi TPA, pengolahan limbah cair domestik, pengolahan limbah padat industri dan pengolahan limbah cair indistri.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Pemerintah
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Pemerintah
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
LSM/Figur
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Pemerintah
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
LSM/Figur
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Pemerintah
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
LSM/Figur
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
Pemerintah
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Swasta
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
Swasta
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Swasta
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
Pemerintah
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
BUMN
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau