Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 dari 5 CEO Menganggap Perjalanan Bisnis Berkelanjutan Bawa Keuntungan Kompetitif

Kompas.com, 6 Desember 2023, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberlanjutan semakin menjadi hal yang penting dalam dunia bisnis, sehingga meningkatkan perhatian terhadap praktik business travel alias perjalanan bisnis berkelanjutan.

Empat dari lima CEO yang disurvei (83 persen) mengatakan, kegiatan program keberlanjutan secara langsung menciptakan nilai jangka pendek dan jangka panjang bagi organisasi mereka.

Selain itu, 80 persen mengatakan, keberlanjutan telah membantu organisasi mereka mengoptimalkan dan mengurangi biaya, sementara 57 persen menyatakan adanya hubungan yang kuat antara program keberlanjutan perusahaan dan hasil pada laporan laba rugi.

Berdasarkan survei Gartner tersebut, para CEO memastikan perubahan lingkungan dan sosial adalah tiga prioritas utama bagi investor, dan mereka menganggap keberlanjutan sebagai pembeda kompetitif.

Gartner juga menemukan bahwa berinvestasi dalam praktik bisnis berkelanjutan dapat membantu melindungi perusahaan dari gangguan ekonomi dan politik. Salah satu biaya operasional utama yang dimitigasi melalui program keberlanjutan adalah perjalanan bisnis.

Karena tahun 2024 menghadirkan banyak tantangan, memprioritaskan keberlanjutan dalam agenda perjalanan perusahaan merupakan langkah yang tepat.

Baca juga: Terbukti, Keberlanjutan Tingkatkan Keuntungan Bisnis Perusahaan

Hal ini demi membuat kemajuan menuju tujuan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan atau environment social and governance (ESG) dan memenangkan kompetisi

Salah satu tantangan yang menghadang adalah masih terdapat sentimen yang salah bahwa keberlanjutan adalah sebuah biaya, bukan aset, bagi sebuah organisasi, namun sebagian besar pemimpin bisnis mulai mengubah sikap mereka.

Organisasi juga merasakan tekanan yang didorong oleh karyawan untuk berkomitmen terhadap keberlanjutan.

Empat puluh persen pelancong bisnis di Asia Pasifik mengharapkan perusahaan mengizinkan mereka membuat pilihan perjalanan di luar kebijakan perusahaan.

Hal ini untuk mengakomodasi opsi pemesanan yang lebih ramah lingkungan, dan 24 persen akan menolak perjalanan bisnis karena kekhawatiran dampaknya terhadap lingkungan.

Sembilan puluh persen berencana mengambil langkah ekstra untuk mengurangi dampak lingkungan saat melakukan perjalanan bisnis selama 12 bulan ke depan.

Hampir seperempat (24 persen) akan mengambil pendekatan yang lebih langsung dan menolak perjalanan bisnis jika mereka khawatir mengenai dampak perjalanan tersebut terhadap lingkungan.

Baca juga: Bangun Kolaborasi Aksi Keberlanjutan, Blibli dan Ecoxyztem Gelar Langkah Membumi Festival

Jumlahnya setara dengan 27 persen pelancong bisnis di Asia Pasifik yang mengatakan bahwa mereka akan menolak perjalanan yang mengharuskan menggunakan kendaraan atau pilihan perjalanan yang tidak ramah lingkungan.

Keberlanjutan juga penting untuk menarik dan mempertahankan talenta berkinerja tinggi. Sebuah survei yang dilakukan oleh Esker menemukan bahwa 80 persen pekerja mengatakan penting bagi perusahaan untuk memprioritaskan praktik dan nilai-nilai keberlanjutan dalam masyarakat saat ini.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Pemerintah
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
LSM/Figur
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pemerintah
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Pemerintah
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
LSM/Figur
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
LSM/Figur
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
Pemerintah
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
LSM/Figur
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
Pemerintah
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
Pemerintah
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
LSM/Figur
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Studi Iklim 2024 Direvisi, tapi Prediksi Dampak Ekonomi Global Tetap Parah
Studi Iklim 2024 Direvisi, tapi Prediksi Dampak Ekonomi Global Tetap Parah
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau