KOMPAS.com - Peningkatan nilai ekspor dan investasi menjadi kunci agar Indonesia bisa lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah dan menjadi negara maju.
Hal tersebut disampaikan pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti kepada Antara, Jumat (8/12/2023).
Salah satu cara meningkatkan nilai ekspor adalah mengolah komoditas mentah menjadi produk jadi.
Baca juga: Negara Maju Paling Berkontribusi atas Perubahan Iklim, Sumbang 67 Persen Emisi
"Meningkatkan nilai ekspor dilakukan dengan mengolah ekspor komoditas mentah menjadi ekspor produk jadi," kata Esther.
Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
SDM yang berkualitas akan membawa kemajuan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Menurut dia, ekspor Indonesia masih berbasis komoditas. Oleh karenanya, Indonesia harus melakukan pergeseran dari ekspor barang mentah menjadi produk jadi dan bernilai tambah.
Baca juga: Transisi Energi, Menagih Janji Negara Maju dan Memperkuat Aliansi Baru
Potensi ekspansi ekspor Indonesia untuk produk bernilai tambah tinggi perlu dioptimalisasi melalui hilirisasi komoditas berbasis sumber daya alam (SDA) yang didukung oleh investasi di sektor tersebut.
Strategi untuk mewujudkan hal tersebut antara lain memastikan rantai pasok lengkap dari bahan baku sampai industri produsen barang jadi tersedia, termasuk pendukungnya.
Infrastruktur pendukung kawasan industri juga harus disediakan seperti listrik, air, energi, jalan, perumahan, hingga sekolah untuk keluarga para karyawan pabrik.
Selanjutnya, regulasi harus konsisten, tidak berbelit serta jelas untuk mendukung kelangsungan semua industri itu. Transparansi penyelesaian masalah juga harus dilakukan.
Baca juga: Maju Tani Raup Komitmen Pendanaan Rp 15,7 Triliun dari 3 Perusahaan Korea
Pemerintah sendiri menargetkan Indonesia dapat menjadi negara maju pada 2045, tepat ketia Indonesia berusia 100 tahun.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, dalam Visi Indonesia Emas 2045, pemerintah menargetkan Indonesia sebagai negara yang memiliki kepemimpinan dan pengaruh yang kuat di dunia internasional.
Tingkat kemiskinan pada 2045 juga ditargetkan mendekati nol persen serta presentase ketimpangan yang berkurang.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, pada 2037 pendapatan per kapita Indonesia akan mencapai 21.000 dollar AS (Rp 314 juta) per tahun.
Baca juga: Bawa Konsep Modern, Gerakan Maju Tani Incar 10 Juta Petani Baru
"Di tahun 2045, bangsa Indonesia kita harapkan akan menjadi negara dengan pendapatan per kapita setara negara maju," kata Suharso di Jakarta, 15 Juni 2023.
Suharso menuturkan, untuk mewujudkan target Indonesia maju, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 merumuskan delapan agenda pembangunan dan 17 arah pembangunan yang diukur melalui 45 indikator utama pembangunan.
Dia turut menekankan pentingnya peran generasi muda serta industrialisasi guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Strategi besar yang kita perlukan itu adalah strategi yang utamanya adalah industrialisasi sebagai salah satu jawaban untuk membangkitkan, mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Suharso.
Baca juga: 11 September Bertemu Moeldoko, Gerakan Maju Tani Tawarkan Konsep Meta Farming
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya