JAKARTA, KOMPAS.com - Sun Energy, perusahaan pengembang panel surya terus berkomitmen meningkatkan angka elektrifikasi desa melalui program Sun Solar Electrification.
Dalam menjalankan program ini, perusahaan bekerja sama dengan Yayasan Sinar Utama Nusantara (Yayasan SUN) sebagai rangkaian tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) melalui kehadiran sumber listrik berkelanjutan.
Salah satu program Sun Solar Electrification yang tengah dijalankan adalah 'Satu MWp untuk Satu Desa'. Setiap satu MWp kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang telah diinstalasi Sun Energy bersama para mitra, akan mengelektrifikasi satu desa 3T.
Baca juga: Sun Energy Incar Pendapatan Rp 600 Miliar Tahun 2024, Ini Strateginya
"Program elektrifikasi desa ini terus berlanjut demi kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui kehadiran tenaga listrik yang bersumber dari energi terbarukan," ujar Deputy CEO Sun Energy Dionpius Jefferson, di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Menurut Dion, sepanjang tahun 2023, Yayasan SUN telah melaksanakan program elektrifikasi di 40 desa di seluruh Indonesia.
"Mengingat ada target 100 MWp tahun 2023, kami akan terus mengakselerasi sisa 60 desa lain, tahun ini dan tahun depan," imbuh Dion.
Contoh implementasi elektrifikasi desa 3T berada di Desa Wekeke, dan Kampung Laja di Nusa Tenggara Timur, berupa pompa air bertenaga surya, serta elektrifikasi di Pulau Ndana, juga di NTT, yang berhadapan langsung dengan Australia.
Selain itu, perusahaan juga menjalankan Solar Technician Program, yakni sebuah program yang dilaksanakan di tingkat SMK untuk menciptakan lulusan siap kerja yang mampu mendukung kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di sektor energi surya.
Dan yang terbaru adalah program Solar Energy Goes to You, sebagai upaya pengembangan komunitas dan edukasi, mulai dari siswa sekolah dasar hingga mahasiswa, dan masyarakat umum.
"Yayasan SUN bersama Sun Energy telah melakukan program ini di 20 lokasi, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Universitas Paramadina, Institut Teknologi Sumatera, Universitas Islam Indonesia dan Institut Teknologi Surabaya," pungkas Dion.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya