KOMPAS.com - Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi energi laut yang melimpah ruah.
Potensi energi laut tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Menurut Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi laut di Indonesia mencapai 60 gigawatt (GW).
Baca juga: Potensi Energi Laut Indonesia Melimpah Ruah, Capai 63 GW
Bila diperbandingkan, potensi energi laut yang ada di Indonesia tersebut hampir dua kali lipat proyek pembangkit listrik 35 GW yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa tahun lalu.
Apalagi, proyek 35 GW ini didominasi pembangkit listrik tenaga fosil, di mana porsi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara mencapai 20 GW alias lebih dari 57 persen.
Bila semua potensi energi laut tersebut dikembangkan secara optimal, proyek yang sudah dipatok oleh Jokowi tersebut bisa terlampaui dengan energi bersih.
Kepala BBSPGL Hadi Wijaya mengatakan, potensi tersebut terdiri atas tiga jenis yakni energi arus, gelombang, dan ocean thermal energy conversion (OTEC).
Baca juga: Kesiapan Transisi Energi Indonesia Jalan di Tempat
Potensi energi laut itu tersebar di 17 lokasi perairan di Indonesia, sebagaimana dilansir situs web Kementerian ESDM, Minggu (17/12/2023).
Ke-17 lokasi perairan yang menyimpan potensi energi laut dan tersebar di seluruh Indonesia adalah:
Baca juga: 4 Jenis Energi Laut yang Bisa Dijadikan Listrik
Hadi mengungkapkan, BBSPGL telah melakukan serangkaian kegiatan untuk mengukur potensi energi laut Indonesia.
Hasil pemetaan tersebut juga sudah diluncurkan oleh Badan Geologi pada 2022 lalu ke dalam Peta Potensi Energi Laut Indonesia.
Hadi menambahkan, tim BBSPGL telah melewati fase pertama untuk mencari data dukung pemetaan tersebut, dengan melakukan pre-feasibility study (FS), salah satunya adalah seleksi lokasi (site location).
Baca juga: Masyarakat Hukum Adat Jadi Ujung Tombak Konservasi Laut
"Jadi pre-FS site selection itu untuk bisa menentukan di mana lokasi terbaik, agar kita dapatkan baik itu energi arus, gelombang ataupun energi OTEC," papar Hadi dalam acara bertajuk "Refleksi Akhir Tahun: Pemanfaatan Sumber Daya untuk Transisi Energi Indonesia" yang digelar di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
Dia menambahkan, dari pemetaan yang telah dilakukan tersebut, dapat dikatakan di seluruh lautan Indonesia mengandung potensi energi laut.
"Indonesia bagian barat, tengah, Timur, bahkan selatan dan utara itu semuanya mengandung potensi energi laut, baik energi arus laut, gelombang, ataupun OTEC," pungkasnya.
Baca juga: Kawasan Konservasi Laut Ditarget Sampai 30 Persen
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya