Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 23 Desember 2023, 18:59 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

2. Berkemah

Skor Total: 17/20

• Limbah: 4/5
• Energi: 5/5
• Emisi Karbon: 4/5
• Dampak Komunitas: 4/5

Perjalanan berkemah adalah salah satu pilihan liburan paling ramah lingkungan. Anda memiliki kekuatan untuk mengontrol berapa banyak sampah yang dihasilkan dan berapa banyak energi yang digunakan.

Cara paling umum untuk mencapai lokasi perkemahan Anda adalah dengan mobil. Meskipun mengemudi memang mengeluarkan emisi karbon yang signifikan, penelitian sebelumnya menemukan bahwa ini bukanlah moda transportasi yang terburuk, terutama jika Anda berkendara bersama teman dan keluarga ke lokasi perkemahan.

Jika berkemah di daerah setempat, Anda dapat menjadikan perjalanan lebih ramah lingkungan dengan berjalan kaki atau bersepeda ke lokasi.

Merencanakan perjalanan berkemah ada di tangan Anda; oleh karena itu, Anda dapat memilih untuk menghindari plastik sekali pakai untuk makanan dan air.

Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan botol air yang dapat digunakan kembali, gelas berinsulasi, serbet kain, peralatan makan yang dapat dicuci, kantong sandwich silikon, dan kantong es yang dapat digunakan kembali untuk pendingin.

Saat mengemas makanan, Anda dapat mengurangi jejak karbon dengan menyiapkannya terlebih dahulu di rumah. Bawalah makanan tersebut ke dalam wadah yang dapat digunakan kembali, dan kemas hanya apa yang Anda tahu perlu untuk mengurangi sisa makanan.

Dan kapan Anda perlu ke kamar kecil? Gunakan fasilitas kamar mandi perkemahan, jika tersedia. Hal ini lebih baik bagi lingkungan karena tidak berdampak pada wilayah setempat.

Namun, jika itu bukan pilihan, berinvestasilah pada toilet portabel yang dapat dilipat. Atau jika memang diperlukan, galilah lubangnya.

Jika Anda harus menggali lubang, pastikan kedalamannya sekitar sembilan inci dan lebih dari 60 meter dari sumber air atau tempat perkemahan lainnya.

Yang terpenting, pastikan untuk memeriksa peraturan perkemahan Anda, karena ini tidak berlaku di semua tempat.

Kebanyakan perjalanan berkemah tidak memerlukan banyak energi. Mungkin beberapa baterai yang dapat diisi ulang di senter atau lentera sehingga Anda dapat bernavigasi dalam kegelapan.

Namun selain itu, banyak orang yang berkemah mengandalkan api unggun sebagai sumber penerangan dan panas utama.

Sisi negatifnya adalah api unggun dapat berdampak negatif terhadap planet ini, mencemari udara dan sumber air di sekitar tempat satwa liar bergantung.

Api unggun juga berkontribusi terhadap kebakaran hutan di daerah kering. Usahakan hanya menggunakan api unggun saat Anda sedang memasak atau membutuhkan kehangatan. Selain itu, selalu gunakan lubang api dan ikuti peraturan keselamatan api unggun.

Ada juga cara lain untuk menjadi ramah lingkungan saat berkemah. Gunakan panel surya portabel untuk mengisi daya ponsel Anda dan mengemas perlengkapan ramah lingkungan.

Jika Anda menggunakan propana, yang dianggap sebagai bahan bakar rendah karbon, pilihlah botol propana yang dapat diisi ulang daripada silinder propana individual. Tangki pembuangan propana sulit untuk didaur ulang dan sering kali dibuang secara tidak benar.

Secara keseluruhan, berkemah adalah cara yang bagus untuk melepaskan penat dan lelah diri, sambil tetap sadar lingkungan.

Perjalanan berkemah membutuhkan waktu yang berkualitas untuk menjauh dari teknologi, meningkatkan hubungan dengan alam, mengurangi stres, dan banyak lagi. Anda juga kemungkinan besar akan merasakan kualitas udara yang lebih baik di alam terbuka!

Selama Anda berkemah dengan penuh perhatian, dampak keseluruhan terhadap masyarakat dan lingkungan bisa positif.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
BUMN
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Swasta
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pemerintah
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
LSM/Figur
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
LSM/Figur
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Pemerintah
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Pemerintah
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
LSM/Figur
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Swasta
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau