Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2023, 18:59 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

3. Libur di pantai

Skor Total: 20/7

• Limbah: 1/5
• Energi: 2/5
• Emisi Karbon: 2/5
• Dampak Komunitas: 2/5

Ketika kita berbicara tentang liburan pantai, kebanyakan membahas tentang pilihan resor. Beberapa resor membanggakan diri sebagai surga yang seluruhnya inklusif, namun mereka tidak selalu merinci praktik keberlanjutannya.

Dalam hal transportasi, liburan ke pantai mungkin memerlukan sarana perjalanan selain mobil, kecuali jika Anda tinggal di atau dekat kota pantai.

Meskipun pesawat terbang mengangkut banyak orang sekaligus, pesawat tetap menggunakan banyak bahan bakar dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan.

Satu penerbangan menghabiskan 8.255 galon bahan bakar. Sebagai gambaran, jika ada 87.000 penerbangan per hari, berarti 718 juta galon bahan bakar terbakar.

Selain itu, bahan bakar jet menghasilkan 21 pon karbon dioksida (CO?) per galon. Secara keseluruhan, perjalanan udara menghasilkan sekitar 1 gigaton CO? ke atmosfer bumi setiap tahunnya, jadi sebaiknya hindari penerbangan sebisa mungkin.

Liburan ke pantai mungkin juga sangat sia-sia. Resor all-inclusive sering kali menggunakan plastik sekali pakai seperti gelas di bar pantai, atau peralatan makan siang Anda di atas air. Dan kita tidak asing dengan foto-foto pantai yang viral setelah liburan musim semi.

Menurut World Crunch, sekitar 200 juta orang melakukan perjalanan ke Mediterania untuk berlibur, dan selama musim tersebut, jumlah sampah meningkat sekitar sepertiganya.

Karena destinasi pantai sangat dekat dengan lautan, sangat penting untuk memastikan liburan Anda sesedikit mungkin menghasilkan limbah. Tapi, hal itu hampir mustahil tergantung ke mana Anda bepergian.

Di beberapa belahan dunia, air keran tidak aman untuk diminum. Oleh karena itu, banyak resor pantai yang menghabiskan ribuan botol air.

Misalnya, sebuah resor di Thailand mengirimkan 250.000 botol air plastik ke tempat pembuangan sampah setiap tahunnya sebelum beralih ke botol kaca. Cobalah untuk menemukan resor yang menerapkan langkah-langkah berkelanjutan.

Sampah makanan juga menjadi masalah di resor all-inclusive, karena para tamu memiliki akses tak terbatas terhadap apa pun yang mereka ingin makan sepanjang hari.

Apa pun yang tidak dimakan akan dibuang ke tempat sampah. Carilah resor yang berupaya mengatasi masalah ini.

Resor pantai yang lengkap juga membutuhkan banyak energi untuk mempertahankan kenyamanannya. Ada kolam renang, bak mandi air panas, sauna, dan spa. Belum lagi, banyak kamar dan tamu yang membutuhkan banyak energi.

Resor juga terkenal memiliki jejak air yang tinggi, dan sayangnya, limbah tidak selalu mengalir ke tempat yang seharusnya. Sebaliknya, malah berakhir di saluran air.

Dalam hal dampak terhadap komunitas, tinjauannya beragam. Di satu sisi, sebagian besar pekerjaan hotel tidak dibayar dengan baik dan membutuhkan jam kerja yang ganjil.

Menurut Federasi Pekerja Transportasi Internasional, sebagian besar pekerja resor all-inclusive mendapatkan kontrak jangka pendek dengan sedikit tunjangan, sedikit atau tanpa jaminan kerja, jam kerja yang lebih lama, dan lembur yang tidak dibayar. Dan yang lebih parah lagi, banyak pekerja yang tidak memberikan banyak tip. 

Tentu saja, peringkat ini dapat diimbangi dengan tetap berada di lokasi lokal atau menggunakan dompet Anda dengan bijak.

Dengan memberikan uang Anda untuk komunitas lokal, berbelanja di UMKM, mengikuti tur lokal, makan makanan lokal, dan memastikan Anda tidak ikut serta dalam pariwisata yang mengeksploitasi karyawan atau lingkungan, dampak liburan Anda terhadap komunitas bisa lebih positif.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com