KOMPAS.com - Pemerintah tengah menjajaki berbagai strategi pengembangan hidrogen di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan Strategi Hidrogen Nasional yang diluncurkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memproduksi hidrogen.
Pengembangan hidrogen dinilai penting untuk mendukung ketahanan energi, diversifikasi energi, dan mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang berkelanjutan.
Baca juga: PLN Resmikan 21 Pembangkit Hidrogen Hijau, Ini Daftarnya
"Hidrogen dapat berkontribusi luas dalam kebijakan transisi energi Indonesia," kata Yudo dikutip dari Strategi Hidrogen Nasional.
Salah satu jenis yang dikembangkan di Indonesia adalah hidrogen hijau. Hidrogen hijau dibangkitkan dari EBT dengan metode elektrolisis.
Elektrolisis adalah proses produksi hidrogen dengan menggunakan sumber listrik dari teknologi EBT.
Jenis-jenis teknologi elektrolisis adalah elektrolisis air alkali, elektrolisis proton exchange membrane (PEM), dan elektrolisis oksida padat.
Menurut permodelan yang dilakukan Kementerian ESDM, berikut delapan provinsi dengan potensi produksi hidrogen hijau terbesar di Indonesia.
Baca juga: Supaya Tidak Rugi, Indonesia Perlu Tentukan Posisi dalam Pasar Hidrogen
16.572 GWh
14.402 GWh
14.387 GWh
11.681 GWh
10.622 GWh
10.597 GWh
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya