Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Bukan Solusi, Kebijakan Holistik Kunci Stabilisasi Harga Beras

Kompas.com - 05/01/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kebijakan holistik merupakan kunci utama untuk stabilisasi harga beras dengan didukung data pertanian yang valid.

Hal tersebut disampaikan Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (4/12/2024).

"Menerapkan kebijakan holistik dapat memperbaiki kesejahteraan petani. Dengan demikian produksi akan meningkat karena petani berminat menanam selama menguntungkan," kata Eliza.

Baca juga: Libur Akhir Tahun di Belitung, Cabai Lokal dan Stok Beras 280 Ton Aman

Menurutnya, impor seharusnya tidak menjadi jalan pintas ketika terjadi kekurangan produksi dalam negeri.

Untuk mengurangi kekurangan produksi, perlu evaluasi kebijakan dari hulu hingga ke hilir agar petani tetap produktif dan harga beras terjangkau di tingkat konsumen.

"Semestinya kebijakan stabilisasi harga dengan impor ini jangan selalu dijadikan shortcut (jalan pintas) jika terjadi kekurangan produksi dalam negeri, melainkan menerapkan kebijakan holistik yang dapat memperbaiki kesejahteraan petani," ucap Eliza.

Eliza mengungkapkan, kenaikan harga beras disebabkan oleh faktor penawaran dan permintaan.

Dia menilai, kebijakan instan pemerintah berencana mengimpor 2 juta ton beras untuk 2024 kurang tepat, karena Bulog sudah memiliki cadangan beras 1,6 juta ton.

Baca juga: Stok Beras dan Gula di Bangka Mencukupi Libur Natal dan Tahun Baru

Selain itu, menurut dia, Bulog tidak akan maksimal menampung gabah atau beras petani karena keterbatasan gudang Bulog yang belum bisa menampung lebih dari 3 juta ton.

Eliza menuturkan, kebijakan impor ditetapkan bukan berbasis kebutuhan. Jika digunakan untuk menutupi kekurangan produksi, semestinya impor menunggu terlebih dahulu hingga ada hasil panen raya.

Eliza memberikan contoh kondisi penurunan produksi yang bukan hanya terjadi tahun ini, tetapi juga pada periode El Nino sebelumnya.

Ia menilai perlunya mitigasi yang lebih baik terhadap faktor cuaca seperti El Nino dengan memahami pola-pola yang biasa terjadi.

Baca juga: Buah Sukun Bisa Jadi Alternatif Pangan Pengganti Beras

Ia berujar Indonesia bisa melihat dari pengalaman China, yang mampu menjaga produktivitas meski diadang El Nino.

Hal ini memungkinkan China untuk memenuhi kebutuhan domestik dan bahkan melakukan ekspor ke Afrika.

"Agar harga pangan relatif stabil, maka produksi harus dijaga dengan harga yang berkeadilan bagi produsen sehingga minat menanamnya terjaga," ucap Eliza.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Pemerintah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Pemerintah
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik 'Virgin', Perluas Tanggung Jawab Produsen
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik "Virgin", Perluas Tanggung Jawab Produsen
Pemerintah
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
Pemerintah
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Pemerintah
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
Pemerintah
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Pemerintah
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Pemerintah
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
LSM/Figur
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
LSM/Figur
PBB: Hanya Aksi Emisi Tegas yang Bisa Pulihkan Ekonomi
PBB: Hanya Aksi Emisi Tegas yang Bisa Pulihkan Ekonomi
Pemerintah
Trump Batalkan Penghentian Proyek Tenaga Angin Raksasa di New York
Trump Batalkan Penghentian Proyek Tenaga Angin Raksasa di New York
Pemerintah
Menteri LH: RI Akan Minta Negara Maju Bantu Kelola Sampah Plastik
Menteri LH: RI Akan Minta Negara Maju Bantu Kelola Sampah Plastik
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau