Lebih lanjut, ia menjelaskan upaya mencegah stunting pada anak dimulai sejak masih berada di kandungan sampai si kecil berusia dua tahun.
"Mencegah stunting itu saya sepakat semalam dengan pernyataan (yang mengatakan) mulainya dari sejak kandungan, lalu mulai dari dia 1.000 hari pertama," ujarnya.
Selain berfokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Piprim mengatakan pencegahan stunting yang benar juga harus berfokus pada penguatan protein hewani sejak masa kehamilan.
"Sebetulnya sejak dia wanita hamil itu, kemudian 1.000 HPK (yang penting). Jadi, fase keemasan itu di 1.000 hari pertama, itu yang harus kaya dengan (protein) hewani, saya kira mungkin itu yang harus disosialisasikan ya," paparnya.
Terkait protein hewani, Piprim menyebutkan susu sapi baik untuk dikonsumsi. Namun, susu bukan satu-satunya sumber protein hewani, karena protein hewani juga bisa didapatkan melalui ikan, ayam, dan telur.
Sebagai tambahan, Kementerian Kesehatan juga telah menyampaikan beberapa upaya pencegahan stunting, berikut informasinya dilansir dari Yankes Kemkes.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya