Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Siang Tidak Efektif Atasi Stunting, Harus dari Kandungan

Kompas.com - 06/02/2024, 14:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto kembali menggaungkan program makan siang gratis bagi ibu hamil dan anak, salah satunya untuk mengatasi stunting

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center, Minggu (4/2/2024).

Adapun tema debat terakhir ini adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

"Proyek strategis kami adalah memberi makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia termasuk yang masih dalam kandungan, selama sekolah usia dini sampai dewasa," ujar Prabowo.

Menurutnya, program tersebut dapat mengatasi angka kematian ibu waktu melahirkan, mengatasi kurang gizi anak dan stunting, hingga menghilangkan kemiskinan esktrem. 

Baca juga: Antara Protein Hewani dan Nabati, Mana Lebih Unggul Cegah Stunting?

Tak hanya saat pemaparan visi misi, Prabowo kerap mengulang program makan siang gratis dalam beberapa sesi, termasuk saat menjawab pertanyaan Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan.

Anies menanyakan apa kekurangan pemerintah saat ini dalam pemberdayaan dan perlindungan perempuan.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Prabowo mengatakan bahwa perempuan berperan penting dalam kehidupan suatu bangsa, sehingga ia akan fokus membantu gizi untuk ibu hamil.

la pun kembali mengatakan pentingnya pemberian makan gratis bagi ibu hamil dan anak hingga masuk sekolah. Menurutnya, selain melindungi ibu dari kematian saat melahirkan, juga menjamin gizi anak agar tidak stunting.

"Ini saya kira sangat penting. Kita harus kurangi secara drastis angka kematian ibu yang kita termasuk 10 negara tertinggi angka kematian ibu pada saat melahirkan," katanya. 

Solusi stunting bukan cuma makan siang

Sebagai informasi, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupannya. Apa betul makan siang bisa mencegah stunting?

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso mengatakan upaya pencegahan stunting dengan pemberian makan siang untuk anak tidak efektif.

"Pemberian makan anak sekolah ya nanti nggak terkait dengan stunting, tapi untuk yang 1.000 hari pertama, saya kira itu yang sangat penting," ujar Piprim, dikutip dari Antara, Selasa (6/2/2024).

beda stunting dan gizi burukFreepik/ jcomp beda stunting dan gizi buruk

Menurutnya, anak yang sudah stunting perlu dibawa ke rumah sakit untuk diskrining atau diperiksa kondisinya, lalu menjalani perawatan dengan dokter spesialis anak.

"Kalau sudah stunting, mesti dibawa ke rumah sakit, diatasi dokter anak, yang penting itu," imbuh dia. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan upaya mencegah stunting pada anak dimulai sejak masih berada di kandungan sampai si kecil berusia dua tahun.

"Mencegah stunting itu saya sepakat semalam dengan pernyataan (yang mengatakan) mulainya dari sejak kandungan, lalu mulai dari dia 1.000 hari pertama," ujarnya. 

Upaya pencegahan stunting

Selain berfokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Piprim mengatakan pencegahan stunting yang benar juga harus berfokus pada penguatan protein hewani sejak masa kehamilan.

"Sebetulnya sejak dia wanita hamil itu, kemudian 1.000 HPK (yang penting). Jadi, fase keemasan itu di 1.000 hari pertama, itu yang harus kaya dengan (protein) hewani, saya kira mungkin itu yang harus disosialisasikan ya," paparnya.

Terkait protein hewani, Piprim menyebutkan susu sapi baik untuk dikonsumsi. Namun, susu bukan satu-satunya sumber protein hewani, karena protein hewani juga bisa didapatkan melalui ikan, ayam, dan telur.

Sebagai tambahan, Kementerian Kesehatan juga telah menyampaikan beberapa upaya pencegahan stunting, berikut informasinya dilansir dari Yankes Kemkes

  • Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) bagi para remaja putri
  • Melakukan pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil
  • Pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu
  • Ibu hamil disarankan rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter
  • Ibu hamil perlu memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan denggan makanan tinggi protein, lemak sehat, dan asupan mineral, seperti zat besi, asam folat, dan yodium
  • ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya
  • Memantau pertumbuhan balita di posyanduuntuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan
  • Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau