KOMPAS.com - Sektor swasta ESTA Corporation bersama perusahaan sosial Plastic Bank kembali berkolaborasi untuk menjaga lingkungan.
Kerja sama tersebut, untuk meningkatkan dampak lingkungan hingga tiga kali lipat sekaligus meningkatkan kesejahteraan lebih banyak komunitas pengumpul plastik di Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya kami dalam pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inisiatif tersebut," kata Direktur Utama ESTA Melvin Wangkar, dikutip dari Antara, Jumat (9/2/2024).
Baca juga: Studi: Larangan Plastik Sekali Pakai Kurangi Sampah dan Polusi
Pada 2023, kemitraan ESTA dengan Plastic Bank berhasil mengumpulkan 20.000 kilogram plastik atau setara dengan satu juta botol plastik berukuran 500 mililiter dan mencegah pencemaran lingkungan.
Terinspirasi oleh dampak positif dari kolaborasi tersebut, ESTA berkomitmen untuk melipatgandakan dampak lingkungan melalui kerjasama dengan Plastic Bank.
Kali ini, tujuannya mengumpulkan 40.000 kilogram plastik atau setara dengan 2 juta botol plastik berukuran 500 mililiter pada tahun 2024.
Melvin mengatakan, kolaborasi itu juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota komunitas pengumpul plastik di Indonesia.
Menurutnya, plastik yang dikumpulkan oleh anggota komunitas dapat ditukar dengan token Plastic Bank yang meningkatkan pendapatan mereka serta berbagai manfaat sosial lain, seperti BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan voucher sembako.
"Dengan kerja sama yang kuat dan komitmen bersama, saya yakin kami dapat menciptakan dampak yang lebih besar lagi ke depan," ujar Melvin.
Baca juga:
Country Manager Plastic Bank Indonesia Frederick Saman menyampaikan bahwa kolaborasi itu bertujuan untuk mengatasi polusi plastik dan kemiskinan di Indonesia.
Menurutnya, ESTA Corporation adalah contoh perusahaan yang mengintegrasikan tanggung jawab lingkungan dan sosial ke dalam tujuan perusahaan mereka.
"Kami berharap dan mengajak berbagai perusahaan lain, masyarakat, dan individu untuk dapat berpartisipasi dalam upaya pengurangan polusi plastik dan kemiskinan di Indonesia," kata Frederick.
Hal tersebut, ia menambahkan, bisa dengan cara menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan, mendukung inisiatif sadar lingkungan, atau meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Setiap tindakan berkontribusi untuk menciptakan dampak yang lebih besar,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Plastic Bank mengidentifikasi berbagai wilayah di Indonesia yang mengalami kekurangan infrastruktur pengumpulan sampah plastik, serta memberdayakan pengepul lokal untuk menjadi mitra pengumpulan plastik daur ulang.
Bersama dengan 17.000 anggota komunitas pengumpul plastik daur ulang dan 230 mitra pengepul di Indonesia, Plastic Bank telah mengumpulkan lebih dari 58 juta kilogram plastik daur ulang dan mencegah pencemaran lingkungan di pantai-pantai Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya