Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabang Marine Festival 2024, Angkat Konsep Konservasi dan Bahari

Kompas.com - 16/02/2024, 21:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Agenda Sabang Marine Festival (SMF) yang akan digelar pada 1-3 Maret 2024 di Kota Sabang, Provinsi Aceh, mengusung konsep aktivitas bahari, kebudayaan, dan konservasi lingkungan.

Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan, Sabang Marine Festival mulai diselenggarakan pada 2015. Sejak 2023, Sabang Marine Festival telah dinobatkan sebagai salah satu top event di 110 Event Terbaik Indonesia yang masuk ke dalam Kalender Event Nasional Kemenparekraf RI, Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.

Saat diadakan tahun lalu, Sabang Marine Festival berhasil mencatat peningkatan transaksi ekonomi pada industri kuliner, transportasi, akomodasi, serta produk dan jasa kreatif lainnya.

"Lebih dari 2.000 orang pelaku industri kreatif dan peserta kegiatan dari berbagai lapisan masyarakat terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini," ujar Reza, dikutip dari Antara, Jumat (16/2/2024). 

Baca juga: Bus Gratis Trans Koetaradja di Aceh, Jawaban Transportasi Perkotaan

Tahun ini, konsep kolaborasi dari Sabang Marine Festival difokuskan pada prinsip Community Based Tourism (CBT) dan melibatkan desa atau gampong-gampong wisata di daerah Pulau Weh itu.

"Mulai dari perhelatan adat, perlombaan permainan rakyat, berbagai festival budaya, dan juga kegiatan konservasi lingkungan berupa costal dan coral clean up di beberapa destinasi wisata di Kota Sabang," imbuhnya. 

Sebagai informasi, Sabang Marine Festival merupakan perhelatan yang digelar secara kolaborasi antar lembaga yakni Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Pemerintah Kota Sabang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"SMF 2024 menargetkan peningkatan transaksi ekonomi, pelibatan lebih banyak komunitas dan kelompok masyarakat lainnya untuk berpartisipasi," tutur dia. 

Target 20.000 kunjungan

Sabang Marine Festival kali ini menargetkan pengunjung dari kabupaten atau kota lain di dalam dan luar provinsi, serta negara-negara tetangga.

Dengan target dapat menarik hingga 20.000 kunjungan ke daerah yang diberi julukan Tanah Rencong itu, selama tiga hari pelaksanaan.

"Diharapkan kunjungan tersebut dapat berkontribusi terhadap target kunjungan wisatawan ke Kota Sabang didukung juga dengan berbagai pelaksanaan event lainnya," ujarnya.

Baca juga:

Selain itu, lanjut dia, Sabang Marine Festival akan menjadi salah satu event unggulan Aceh dalam join program visit Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Year 2023-2025.

"IMT-GT adalah kerja sama kawasan sub-regional yang melibatkan tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Program kerja sama antar tiga negara ini dapat menciptakan pariwisata berkelanjutan, inklusif, dan kompetitif di masa mendatang," terangnya.

Sebagai informasi, Sabang Marine Festival bakal digelar di beberapa titik di Sabang, seperti Menara Merah Putih, depan Kantor Wali Kota Sabang, Dermaga CT1, Dermaga CT-3.

Lalu, di Taman Segitiga, Gampong Wisata Aneuk Laot, Gampong Wisata Anoi Itam, Gampong Wisata Teupin Ciriek, Gampong Wisata Ie Meulee, Pantai Gapang, dan Pantai Kasih.

 

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menanti Hasil Perundingan Global untuk Akhiri Polusi Plastik
Menanti Hasil Perundingan Global untuk Akhiri Polusi Plastik
LSM/Figur
Akademisi UGM: Perubahan Iklim dan Manusia Jadi Pemicu Keringnya Sungai Eufrat
Akademisi UGM: Perubahan Iklim dan Manusia Jadi Pemicu Keringnya Sungai Eufrat
Pemerintah
100 GW PLTS oleh Kopdes Bisa menjadi Pembangkit EBT Terbesar di Asia Tenggara
100 GW PLTS oleh Kopdes Bisa menjadi Pembangkit EBT Terbesar di Asia Tenggara
LSM/Figur
China Terbitkan Katalog Baru Proyek Keuangan Hijau
China Terbitkan Katalog Baru Proyek Keuangan Hijau
Pemerintah
Perusahaan Sawit Disegel karena Picu Karhutla 1.514 Ha di Kalsel
Perusahaan Sawit Disegel karena Picu Karhutla 1.514 Ha di Kalsel
Pemerintah
Sungai di Jakarta Tercemar Berat, 95 Persen Limbah Rumah Tangga Belum Terkelola
Sungai di Jakarta Tercemar Berat, 95 Persen Limbah Rumah Tangga Belum Terkelola
Pemerintah
Dampak Perubahan Iklim Meluas, DPR Dorong Pengesahan RUU EBT
Dampak Perubahan Iklim Meluas, DPR Dorong Pengesahan RUU EBT
Pemerintah
Kemenhut Sebut 333.687 Hektare Lahan Ditetapkan Jadi Hutan Adat
Kemenhut Sebut 333.687 Hektare Lahan Ditetapkan Jadi Hutan Adat
Pemerintah
169 Reptil Dilindungi Hendak Dijual, Ada Sanca hingga Biawak
169 Reptil Dilindungi Hendak Dijual, Ada Sanca hingga Biawak
Pemerintah
Dukung Akses Kesehatan Nasional, Mitra Keluarga Cibubur Hadirkan Pelayanan Medis Ramah Keluarga dengan Wajah Baru
Dukung Akses Kesehatan Nasional, Mitra Keluarga Cibubur Hadirkan Pelayanan Medis Ramah Keluarga dengan Wajah Baru
Swasta
Ampuh Usir Gajah, Sereh Kini Digagas untuk Ekonomi Warga
Ampuh Usir Gajah, Sereh Kini Digagas untuk Ekonomi Warga
LSM/Figur
Penurunan Terumbu Karang di Great Barrier Reef Terburuk dalam 40 Tahun Terakhir
Penurunan Terumbu Karang di Great Barrier Reef Terburuk dalam 40 Tahun Terakhir
Pemerintah
Badan Cuaca PBB Sebut Suhu Ekstrem Pecahkan Rekor di Seluruh Dunia
Badan Cuaca PBB Sebut Suhu Ekstrem Pecahkan Rekor di Seluruh Dunia
Pemerintah
Bakti BCA Kembangkan Rumah Pangan Hidup, Wujudkan Desa Wisata Berkelanjutan
Bakti BCA Kembangkan Rumah Pangan Hidup, Wujudkan Desa Wisata Berkelanjutan
Swasta
Bagaimana Krisis Iklim Bikin Gajah dan Manusia Bertengkar? Ahli Jelaskan
Bagaimana Krisis Iklim Bikin Gajah dan Manusia Bertengkar? Ahli Jelaskan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau