Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Gratis Trans Koetaradja di Aceh, Jawaban Transportasi Perkotaan

Kompas.com - 13/01/2024, 06:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bus Trans Koetaradja telah melayani masyarakat maupun pengunjung kota Banda Aceh dan sebagian wilayah Aceh Besar selama tujuh tahun, tepatnya sejak 2016.

Masih gratis hingga kini, kehadiran Trans Koetaradja sangat diperlukan bagi masyarakat di kedua wilayah, yang bermobilitas dengan angkutan umum.

"Di indonesia itu ada dua kota yang transportasi umumnya gratis, tapi tidak banyak masyarakat tahu. Salah satunya Aceh yang masih konsisten," ujar Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/1/2024). 

Dikutip dari Kompas.com (7/11/2023), bus yang resmi beroperasi pada 2 Mei 2016 itu disebut menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan di Banda Aceh.

Baca juga: Transportasi Umum di Sejumlah Kota Gratis, Bisakah Diterapkan di Seluruh Indonesia?

Berdasarkan data yang dihimpun Djoko, awalnya pada 2016 hanya ada satu koridor dengan jumlah armada 25 unit yang melayani penumpang dari pusat kota (Mesjid Raya) tujuan kampus Darussalam. Namun dalam perjalanannya, armada bus terus bertambah.

Tahun 2017, mendapat tambahan lima bus medium. Tahun 2018 ditambah lagi 10 bus medium, sehingga total 40 armada bus bantuan dari Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.

Setahun kemudian, pembentukan UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja sesuai Peraturan Gubernur Aceh Nomor 49 Tahun 2018.

Tahun berikutnya, Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Perhubungan Provinsi Aceh menyediakan 12 unit bus medium dari APBD. Lalu di tahun 2022 ditambah lagi tujuh armada bus medium dengan APBD Aceh.

Saat ini, ada enam koridor utama dan lima koridor feeder atau pengumpan dengan total armada 59 bus Trans Koetaradja, yang terdiri dari 25 bus ukuran besar dan 34 bus ukuran sedang. 

Transportasi umum bus gratis di Aceh, Trans Koetaradja.Dok. pribadi Djoko Setijowarno Transportasi umum bus gratis di Aceh, Trans Koetaradja.
Sementara itu, dari sisi subsidi operasional sejak tahun 2016 angkanya mencapai Rp 1,7 miliar. Berturut-turut kemudian tahun 2017 (Rp 5,4 miliar), tahun 2018 (Rp 7,6 miliar), tahun 2019 (Rp 11,4 miliar), tahun 2020 (Rp 13,2 miliar), tahun 2021 (Rp 12,9 miliar), tahun 2022 (Rp 15,1 miliar), dan tahun 2023 (Rp 9,5 miliar).

Diminati masyarakat

Kehadiran Bus Trans Koetaradja sebagai transportasi umum bagi masyarakat perkotaan menjadi bukti keseriusan Pemerintah Aceh sebagai langkah peningkatan tata kelola transportasi perkotaan, aksesibilitas, dan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Bus Trans Koetaradja melayani dua wilayah adminsitrasi, yakni Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Baca juga: Transportasi Umum di Luksemburg Gratis, Bisakah Ditiru Negara Lain?

Menurut Badan Pusat Statisik pada 2022, luas wilayah Kota Banda Aceh adalah 61,36 km persegi dengan penduduk 257.637 jiwa. Sedangkan Kab. Aceh Besar memiliki luas wilayah 2.903,5 km persegi dengan jumlah penduduk 414.490 jiwa.

Sebagai layanan angkutan perkotaan yang gratis, Trans Koetaradja cukup diminati oleh masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa, serta sebagian masyarakat umum.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Djoko, produktivitas penumpang tertinggi adalah pada tahun 2019 yang mencapai 5.695.526 penumpang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

Swasta
Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Swasta
Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Pemerintah
COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

LSM/Figur
Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

LSM/Figur
Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

LSM/Figur
Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Pemerintah
Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

LSM/Figur
Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Pemerintah
Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

LSM/Figur
Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Pemerintah
42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

Pemerintah
Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau