Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Turunkan Emisi Karbon, Pemprov Sumbar Terima Hibah Rp 53 Miliar

Kompas.com - 18/02/2024, 19:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menerima dana hibah dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) RI sebesar Rp 53 miliar, karena dinilai berhasil dalam mendukung upaya penurunan emisi karbon.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, hibah tersebut adalah reward atau penghargaan atas kinerja baik dalam menurunkan emisi karbon dan melestarikan lingkungan hidup di Sumatera Barat.

“Penghargaan berupa dana hibah ini memberikan motivasi lebih kepada kita untuk terus mendukung upaya mengurangi emisi karbon dan melestarikan lingkungan hidup di Sumbar," kata Mahyeldi, dikutip dari Antara, Minggu (18/2/2024). 

Baca juga: 85 Desa Energi Berdikari Pertamina Sukses Tekan 729.000 Ton Emisi Karbon

Menurutnya, upaya mengurangi emisi karbon bukan hanya tugas pemerintah. Masyarakat juga harus ikut menyadari dan memahami pentingnya pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan untuk Indonesia yang lebih baik.

"Masyarakat harus menyadari dan memahami pentingnya pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan ini," tambahnya, dilaporkan dari Tribunnews.com. 

Gubernur menjelaskan, dana hibah tersebut akan segera dimanfaatkan untuk pengelolaan lingkungan hidup, terutama melalui kelompok-kelompok masyarakat di sekitar kawasan hutan di Sumbar.

Lebih lanjut, Pemprov Sumbar juga akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendukung program yang tujuannya meningkatkan upaya mengurangi emisi karbon di Sumbar.

Capai target nol emisi 

Sementara itu, Kepala Kanwil Dirjen Pembendaharaan (DJPb) Sumbar Syukriah HG menegaskan bahwa penyaluran hibah perlu diimplementasikan secara tepat, lewat pelaksanaan program-program yang dapat mendukung tercapainya target nol emisi karbon pada 2060.

“Inisiatif pembangunan rendah karbon itu sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Ini sangat penting bagi kelangsungan hidup generasi kita ke depan," ujar Syukriah.

Penyaluran dana hibah dari BPDLH Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI tersebut, ia menambahkan, merupakan salah satu kebijakan utama pemerintah pusat dalam rangka upaya mengurangi emisi serta mendorong pertumbuhan ekonomi serta pembangunan yang berkelanjutan.

“Oleh karena itu, kita memang perlu menyegerakan program-program, sehingga upaya pengurangan emisi ke depan semakin lebih baik,” pungkasnya.

Baca juga:

Menurut laman Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat (31/1/2018), Pemprov Sumbar melalui dinas kehutanan lokal telah menerapkan Strategis Rencana Aksi Provinsi (SRAP) Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD+).

Ini ditetapkan di dalam Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 45 Tahun 2013 yang digunakan sebagai acuan dan arahan dalam mewujudkan implementasi REDD+ di Sumatera Barat.

Beberapa tujuan jangka panjang kebijakan REDD+ Sumatera Barat antara lain menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berasal dari sektor penggunaan lahan, meningkatkan simpanan karbon, meningkatkan kelestarian keanekaragaman hayati, dan meningkatkan nilai keberlanjutan fungsi hutan. 

Penerapan SRAP REDD+ di Sumatera Barat juga berbasis pada Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat, diterapkan di antaranya dengan Pengelolaan sumber daya alam berbasis Nagari dan pengembangan ekonomi hijau dengan mengedepankan penggunaan teknologi ramah lingkungan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau