Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2024, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Hal ini diperkenalkan meskipun VI telah mencatat bahwa sistem tersebut tidak mungkin berfungsi karena kecenderungan terhadap wadah komposit, yang terbuat dari berbagai jenis plastik.

“Kami berkomitmen terhadap kegiatan tersebut, namun tidak berkomitmen terhadap hasilnya,” kata Wakil Presiden Exxon Chemical Irwin Levowitz pada pertemuan tahun 1994 dengan American Plastics Council (APC).

Tahun berikutnya, catatan internal dari staf APC mengakui ketidakmungkinan plastik daur ulang bersaing dengan bahan baku.

“Pasokan perawan akan meningkat tajam dalam waktu dekat [dan] akan menghilangkan harga PCR (bahan daur ulang pasca konsumen],” tulis mereka.

Penipuan publik ini bisa jadi merupakan pelanggaran hukum yang dirancang untuk melindungi konsumen dan masyarakat dari perilaku buruk dan polusi yang dilakukan perusahaan, menurut penulis laporan tersebut.

“Jaksa Agung dan pejabat lainnya harus hati-hati mempertimbangkan bukti bahwa perusahaan-perusahaan ini menipu publik dan mengambil tindakan yang tepat untuk meminta pertanggungjawaban mereka,” kata Wakil Presiden Penasihat Hukum dan Umum CCI Alyssa Johl.

Hal ini menambah daftar keluhan terhadap produsen plastik, termasuk penyelidikan California pada tahun 2022 mengenai peran ExxonMobil dalam krisis polusi plastik, dan tuntutan New York terhadap Pepsi Co pada tahun 2023 atas polusi plastik.

Apakah plastik masih layak didaur ulang?

Cara terbaik untuk mengurangi polusi plastik adalah dengan menghindari penggunaan plastik sekali pakai. Namun, mendaur ulang plastik di rumah tetap lebih baik daripada membuangnya.

Sekitar sembilan persen sampah plastik tahunan di dunia berhasil didaur ulang, dan dengan banyaknya perusahaan yang berkomitmen menggunakan plastik daur ulang dalam produk mereka, hal ini bisa bermanfaat.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com