Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2024, 10:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian ESDM dan Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) menyebut Indonesia mempunyai potensi penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS) mencapai 577 gigaton.

Rinciannya, kapasitas penyimpanan karbon sebesar 572,77 Gigaton di dalam lapisan saline aquifer, dan 4,85 Gigaton di depleted reservoir.

“Perhitungan ini dilakukan internal oleh kepala balai Lemigas di bawah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas),” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, saat Penutupan Bulan K3 Nasional di Kantor Lemigas, Jakarta, Selasa (20/2/2024). 

Ia menjelaskan, perhitungan tersebut lebih besar dari analisis Rystad Energy yang menyebut potensi CCS di Indonesia hanya 400 gigaton, namun lebih kecil dari hitungan lembaga lain seperti ExxonMobile. Adapun perhitungan Lemigas masih dalam rentang yang sama.

Baca juga: Lemigas Dorong 15 Proyek CCS, Kejar Target Emisi Nol Bersih

Potensi penyimpanan karbon di Indonesia

Lebih lanjut, kata dia, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas telah mendata perkembangan potensi penyimpanan karbon di Indonesia. 

Perhitungan potensi oleh Lemigas dilakukan di 20 cekungan yang statusnya merupakan cekungan yang sudah berproduksi.

Cekungan dengan potensi terbesar, kata Tutuka, ada di North East Java dengan kapasitas penyimpanan karbon 100,83 Gigaton di dalam saline aquifer dan 0,151 Gigaton di depleted reservoir.

Sedangkan potensi yang terkecil di Cekungan Bawean, dengan 1,16 Gigaton di dalam saline aquifer.

"Saat ini ada 128 cekungan migas yang terdiri dari 20 cekungan berproduksi. Dari 128 itu masih ada 27 cekungan dengan discovery dan selebihnya cuma prospektif yang belum dieksplorasi," tutur Tutuka.

Baca juga:

Terus berkembang

Ia menjelaskan bahwa hasil perhitungan tahun ini jauh berkembang dari tahun 2015, yang hanya menghitung Sumatera dan Jawa.

Pada saat itu, Lemigas mencatat potensi CCS di saline aquifer sebesar 9,7 giga ton dan depleted oil and gas reservoir 2,5 giga ton.

"Lemigas pernah menghitung ini beberapa waktu lalu, tapi belum semua cekungan, belum semua berproduksi, sehingga saat ini adalah pembaruannya," kata Tutuka. 

Ia menuturkan, perkembangan tersebut telah dikonsultasikan kepada sejumlah lembaga internasional di antaranya Equinor, Bp, Chevron, serta beberapa lembaga luar negeri lainnya.

"Industri biasanya akan mengambil pertama 10 persen dulu dari angka yang ada ini, 10 persen dari 572 giga ton dulu untuk dijalankan ke depan, ini kan termasuk kategori prospective resources," tutur Tutuka.

Ia juga menyampaikan bahwa pemanfaatan CCS bisa semakin luas setelah Peraturan Presiden (Perpres) No 14 Tahun 2024 diterbitkan, bahkan bisa cross-border atau lintas negara.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Pemerintah
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Pemerintah
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Swasta
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Pemerintah
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Pemerintah
DLH Jakarta Akui Sulit Setop 'Open Dumping' di TPS Bantargebang
DLH Jakarta Akui Sulit Setop "Open Dumping" di TPS Bantargebang
Pemerintah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
Pemerintah
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
Pemerintah
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
Swasta
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Pemerintah
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
LSM/Figur
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
LSM/Figur
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
Pemerintah
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau