Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2024, 09:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, mendapat listrik hijau dari PT PLN (Persero) sebesar 5,54 Mega Volt Ampere (MVA), melalui layanan sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC).

Kolaborasi penyediaan layanan REC antara PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya dengan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) ini menjadikan GBK sebagai venue olahraga dan ruang terbuka hijau pertama yang menggunakan layanan REC PLN.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, REC adalah jawaban atas kebutuhan dekarbonisasi, khususnya di sektor industri dan bisnis.

Hal ini merupakan bagian dari upaya mencapai target pengurangan emisi karbon menuju Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

Baca juga: Indonesia Punya Stasiun Pengisian Hidrogen Pertama, Dipasok dari Energi Hijau

“Tentunya hal ini menjadi bukti bahwa PLN bersama PPK GBK mengambil peran dalam menekan emisi dengan mendorong penggunaan energi yang ramah lingkungan,” ujar Darmawan, dikutip dari laman resmi, Rabu (21/2/2024).

Sebagai informasi, REC merupakan bentuk layanan PLN untuk memudahkan konsumen mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara global.

Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan konsumen berasal dari pembangkit EBT atau non-fosil.

Gunakan 100 persen EBT

General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran mengapresiasi GBK yang telah berpartisipasi dalam menggunakan energi bersih.

Menurutnya, Stadion GBK menjadi gedung olahraga pertama di Indonesia yang menggunakan 100 persen energi bersih.

Pembelian REC, kata dia, adalah cara yang paling mudah bagi konsumen untuk menikmati energi bersih dari PLN.

Baca juga: Strategi Satgas TEN Dorong Transisi Energi, Ada Penyerapan Karbon

“Jika membangun pembangkit sendiri akan membutuhkan biaya investasi yang besar dan waktu yang lama, namun dengan membeli REC PLN, GBK telah resmi menjadi salah satu pelanggan yang menggunakan energi bersih,” tutur Lasiran.

Ia menambahkan, daya tersambung untuk kawasan GBK adalah sebesar 5,54 Mega Volt Ampere (MVA) yang terdiri dari Stadion Utama GBK, Tenis Indoor, Centercourt, Stadion Renang, Istora, dan infrastruktur kawasan.

Menurut perhitungan PLN, total pasokan energi terbarukan yang disalurkan dari PLN ke Gelora Bung Karno (GBK) selama satu tahun mencapai 8,1 juta kilowatt-hour (kWh).

Lebih lanjut, Lasiran mengatakan GBK dapat menjadi contoh bagi tempat olahraga lain di Indonesia untuk mengadopsi REC dari PLN sebagai wujud komitmen terhadap penggunaan energi bersih.

Sementara itu, Direktur Utama PPK GBK Rakhmadi Afif Kusumo mengungkapkan komitmen GBK untuk menggunakan energi listrik yang lebih bersih lagi dari hulu hingga hilir. Visi misi ini juga dikatakan sejalan dengan program pemerintah dalam penurunan emisi.

GBK, ia menambahkan, telah bekerja sama dengan PLN dan memastikan dengan pembelian REC ini, sumber listriknya berasal dari EBT.

“Hal ini sejalan dengan visi misi PPK GBK, agar menjadi kawasan yang ramah lingkungan dan mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi,” pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau