Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUPTL dan RUKN Selaras, Tambah Pembangkit Listrik 80 GW hingga 2040

Kompas.com - 07/03/2024, 09:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mengungkapkan, revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 telah sesuai dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, diskusi mengenai pembahasan revisi RUPTL telah selaras dengan RUKN yang disusun oleh Kementerian ESDM. Hal ini dibuktikan dengan kesamaan angka yang disusun.

“Kali ini, RUKN dengan RUPTL hari ini akur,” ujar Darmawan dalam acara Road to PLN Investment Days 2024 yang digelar di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Panas Bumi dan Bioenergi Potensial Jadi Beban Listrik Utama

Dalam revisi tersebut, PLN berencana menambah porsi pembangkit Energi Baru dan Terbarukan sebesar 75 persen.

Ia menjelaskan, hingga 2040 mendatang setidaknya akan ada penambahan kapasitas pembangkit listrik hingga 80 Giga Watt (GW).

Dengan rincian yaitu 75 persen dari pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), dan 25 persen berasal dari pembangkit berbasis gas.

"Sampai tahun 2040, penambahan kapasitas pembangkit totalnya sekitar 80 GW. 75 persennya berbasis pada energi baru terbarukan, 25 persennya adalah berbasis pada gas," tutur Darmawan.

Adapun sumber listrik beban dasar (based load) yang digunakan adalah berasal dari tiga energi yaitu gas, hydro (air), dan geothermal (panas bumi).

"Perpres tentang EBT dua tahun lalu, sudah melarang untuk masuk RUPTL yaitu perancangan dari pembangkit listrik berbasis pada batu bara. Jadi based load-nya ada tiga, gas, hydro, dan juga geothermal,” imbuh dia.

Turunkan emisi karbon

Darmawan mengatakan, peningkatan porsi pembangkit EBT sebesar 75 persen bukan tanpa alasan.

Hal tersebut menurutnya merupakan upaya perusahaan dalam membantu pemerintah menurunkan emisi karbon, khususnya dalam sektor pembangkit.

Baca juga: Kemenko Marves Sebut 4 Hal Penting Transisi Energi, Ada Elektrifikasi

Dengan harapan, listrik yang digunakan tetap memiliki harga yang terjangkau (affordable), sistemnya tetap terpecaya, dan berkelanjutan secara lingkungan.

Lebih lanjut, ia mengakui bahwa komitmen menjalankan transisi energi telah didiskusikan sejak sekitar tiga tahun yang lalu.

Awalnya bermula saat perusahaan menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan menghapus rencana pembangunan proyek PLTU batu bara berkapasitas 13 GW.

Pembatalan proyek PLTU batu bara dengan kapasitas total 13 GW tersebut termasuk upaya perusahaan dalam menuju ke penggunaan energi bersih.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Pemerintah
Ketidakpastian Ekonomi Hambat Investasi Mineral Kritis
Ketidakpastian Ekonomi Hambat Investasi Mineral Kritis
Pemerintah
Pesan dari Raja Ampat untuk Kepulauan Riau: Jangan Gadai Pulau demi Tambang
Pesan dari Raja Ampat untuk Kepulauan Riau: Jangan Gadai Pulau demi Tambang
Pemerintah
Negara-negara G7 Diminta Perkuat Rencana Mineral Kritis Berkelanjutan
Negara-negara G7 Diminta Perkuat Rencana Mineral Kritis Berkelanjutan
LSM/Figur
Pakai Climate Smart Shrimp, Desa di Donggala Panen Udang hingga 50 Ton
Pakai Climate Smart Shrimp, Desa di Donggala Panen Udang hingga 50 Ton
LSM/Figur
Climate Smart Shrimp, Inovasi Cara Dapat Cuan dari Udang Sekaligus Perbaiki Lingkungan
Climate Smart Shrimp, Inovasi Cara Dapat Cuan dari Udang Sekaligus Perbaiki Lingkungan
LSM/Figur
Gandeng Singapura, Pemerintah Bakal Bangun Industri Panel Surya di Riau
Gandeng Singapura, Pemerintah Bakal Bangun Industri Panel Surya di Riau
Pemerintah
Bangun Rumah Sejuk Tanpa AC dan Minim Lampu? Bisa, Ini Caranya
Bangun Rumah Sejuk Tanpa AC dan Minim Lampu? Bisa, Ini Caranya
LSM/Figur
Kemenhut Cabut Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan di Pulau Wawonii
Kemenhut Cabut Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan di Pulau Wawonii
Pemerintah
Pemerintah Pastikan Kampung Nelayan Merah Putih Utamakan Keberlanjutan
Pemerintah Pastikan Kampung Nelayan Merah Putih Utamakan Keberlanjutan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau