Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Gelar AKI 2024 untuk Dorong Lapangan Kerja dan Peningkatan Ekonomi Kreatif

Kompas.com - 08/03/2024, 16:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menghadirkan Program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) tahun 2024.

Program ini, yang telah memasuki edisi keempatnya, tahun 2024 diperkaya dengan inovasi dan penambahan subsektor ekonomi kreatif, termasuk subsektor gim. Dengan demikian, tahun ini AKI melibatkan tujuh subsektor yaitu kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, musik, film, dan gim.

Tujuan utama AKI adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan menciptakan lapangan kerja baru.

Program ini dirancang untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif di berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, serta memperluas akses pasar mereka.

Pada tahun 2024, AKI menargetkan pendaftaran dari 10.000 pelaku ekonomi kreatif, yang nantinya akan diseleksi untuk mendapatkan 360 peserta dari 12 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia.

Kota Bekasi terpilih sebagai lokasi awal pelaksanaan AKI 2024, diikuti Serang, Singkawang, Magelang, Blitar, Denpasar, Palu, Toba, Ternate, Tanjung Pinang, Labuan Bajo, dan Merauke.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, AKI 2024 diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk dan layanan ekonomi kreatif di Indonesia.

"Mari jadikan kreasi bukan hanya sebatas mimpi tapi bukti nyata untuk ikut membangun negeri dan tentunya menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat," ujar Sandiaga.

Jadwal dan Persyaratan AKI 2024

Periode pendaftaran AKI 2024 telah dibuka mulai 12 Februari hingga 31 Maret 2024. Program ini terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia minimal 17 tahun, memiliki KTP dan NPWP, dan berdomisili di Indonesia, tanpa biaya pendaftaran alias gratis.

Baca juga: Pelaku Ekonomi Kreatif Diminta Terapkan Sustainable Fashion

Akan tetapi, ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh calon peserta tergantung pada subsektor yang dipilih.

Untuk subsektor kuliner, kriya, fesyen, dan aplikasi/gim, calon peserta diharuskan untuk memiliki usaha yang telah berjalan minimal selama 6 bulan dan menyertakan surat keterangan usaha.

 

Kemenparekraf kembali menghadirkan Program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) tahun 2024.
DOK. KEMENPAREKRAF Kemenparekraf kembali menghadirkan Program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) tahun 2024.

Sementara itu, untuk subsektor musik dan film, diperlukan karya orisinal terbaru (dalam 2 tahun terakhir), dengan ketentuan khusus seperti penyertaan video klip untuk musik dan afiliasi dengan rumah produksi untuk film, bukan individu.

Para kreator muda Indonesia yang memenuhi kriteria tersebut dapat mendaftar melalui tautan yang tersedia di akun Instagram @apresiasikreasiindonesia.

Setelah memilih subsektor yang sesuai dan mengisi formulir pendaftaran, seluruh calon peserta akan mengikuti proses kurasi pada 1-3 April 2024 oleh tim kurator profesional untuk menentukan peserta yang layak mengikuti tahapan selanjutnya dari program.

Peserta yang terpilih akan berkesempatan menghadiri sesi Techmet dan Temu Sapa pada tanggal 4 April bersama dengan calon mentor. Selanjutnya, sesi bootcamp akan diadakan untuk peserta terpilih pada bulan April dan Mei.

Di puncak acara pada bulan September, mereka akan diberi kesempatan untuk memamerkan produk dan karya mereka dalam pameran yang menjadi bagian dari pekan puncak AKI 2024.

Kisah Sukse Alumni AKI

Keberhasilan telah dirasakan peserta program AKI 2022, salah satunya adalah Egg Royale. Usai mengikuti pameran AKI tahun lalu, Egg Royale mencatat peningkatan omzet sebesar 15-20 persen.

Pengalaman serupa juga dialami oleh Bitata Food, peserta yang tidak hanya berhasil menjadi finalis terbaik AKI 2022 tetapi juga mencatat kenaikan omzet hingga 30 persen pasca pameran.

Saat ini, Bitata Food bahkan sedang dalam tahap pengembangan untuk membuka toko offline di Aceh.

Yudiana, pemilik HOMLIV dan alumni AKI 2022, turut merasakan dampak positif dari keikutsertaannya dalam program AKI. Pameran AKI, yang merupakan acara puncak, telah meningkatkan pengenalan merek HOMLIV yang ia dirikan, terutama di pasar lokal.

Kini, HOMLIV telah menyebar ke lebih dari 400 outlet di seluruh Indonesia.

Baca juga: Tantangan Pemimpin Mendatang Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif

Pernyataan serupa juga diungkapkan Hanna Suryana Hasri, pemilik SALADIN dan alumni AKI 2022. Ia menekankan bahwa meskipun program AKI telah berakhir, namun bimbingan dari para mentor terhadap alumni AKI terus berlanjut.

Hanna berharap, "meski program telah selesai, namun upaya para mentor dalam memantau dan mengembangkan bisnis kami terus berlangsung. Semoga ke depannya, semakin banyak UMKM yang dapat terlibat dan mendapatkan manfaat dari program ini."

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau