Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan industri, seperti operator penerbangan, pemerintah sebagai pembuat kebijakan, kalangan akademisi dan peneliti untuk dapat membuat produk yang memenuhi standar keselamatan penerbangan, serta masyarakat sebagai pengguna jasa penerbangan.
Bagaimanapun, penggunaan SAF tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan penumpang.
Semua stakeholder harus sekreatif mungkin membuat ekosistem yang sehat menuju penggunaan SAF yang masif dan berkelanjutan.
Sangat penting adanya keselarasan antara kebijakan pemerintah, komitmen multilateral, serta kepentingan bisnis untuk memastikan dekarbonisasi dengan penggunaan SAF akan dilakukan dengan cara benar, didukung sepenuhnya oleh ilmu pengetahuan, dan memenuhi standar global keselamatan penerbangan.
Jalan ke depan memang panjang dan berliku. Namun, saya percaya dengan bekerja harmonis satu sama lain, kita dapat keluar dari cuaca buruk dan memasuki ketinggian jelajah stabil dalam masalah dekarbonisasi.
Ya, persoalan ini tidak akan selesai dalam satu, dua, atau bahkan sepuluh tahun.Namun, hal itu tidak boleh mencegah kita untuk memulai upaya kolektif menjaga bumi ini.
Ingat, kita tidak mewarisi bumi, tetapi meminjamnya dari anak-anak kita di masa depan!
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya