KOMPAS.com - Asosiasi Sepak Bola Eropa atau UEFA meluncurkan kalkulator karbon untuk menghitung emisi dari klub-klub di "Benua Biru".
Peluncuran kalkulator karbon tersebut dilakukan di kandang tim Arsenal, Emirates Stadium, Inggris, pada Rabu (6/3/2024).
Dilansir dari Reuters, kalkulator karbon tersebut dapat dipakai oleh semua klub sepak bola Eropa untuk membantu upaya perlawanan terhadap perubahan iklim.
Baca juga: Temuan Baru, Baterai Pasir Terbesar di Dunia Kurangi Emisi Karbon
Emisi yang dapat dihitung dalam kalkulator karbon UEFA meliputi bidang-bidang khusus sepak bola seperti perjalanan, pembelian barang, fasilitas, dan logistik.
Wakil Presiden UEFA Laura McAllister mengatakan, kalkulator karbon tersebut merupakan salah satu ambisi sepak bola untuk berkontribusi mengurangi emisi.
"Kalkulator Jejak Karbon UEFA mewujudkan ambisi kami untuk menunjukkan bahwa sepak bola dapat menjadi bagian dari solusi upaya global untuk mengurangi emisi karbon," kata McAllister.
"Dengan menyediakan alat dan panduan bagi para pemangku kepentingan, kami memfasilitasi tindakan kolektif menuju masa depan yang lebih berkelanjutan untuk olahraga kita dan planet ini," sambungnya.
Baca juga: Bank BUMN Dinilai Tak Serius Dukung Penurunan Emisi Karbon
Kalkulator tersebut dibuat khusus untuk industri sepak bola dan berdasarkan Protokol Gas Rumah Kaca.
Kalkulator karbon UEFA dikembangkan selama dua tahun dan merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan lebih dari 20 organisasi sepak bola serta penasihat pihak ketiga.
Dilansir dari Forbes, kalkulator karbon UEFA disertai dengan panduan pengguna, video tutorial, dan metodologi lengkap.
Kalkulator tersebut juga telah divalidasi oleh verifikator pihak ketiga.
Baca juga: PLN Tekan 52,3 Juta Ton Emisi Karbon Sepanjang 2023, Begini Caranya
Dengan adanya kalkulator karbon, semua terlibat dalam sepak bola dapat menghitung, memahami, dan bertindak berdasarkan emisi yang terkait dengan olahraga tersebut.
UEFA adalah salah satu penandatangan kampanye Race to Zero PBB yang menyerukan pengurangan emisi karbon sebesar 50 persen pada 2030 dan mencapai netral karbon atau net zero emission (NZE) pada 2040.
Menurut UEFA, Euro 2024 di Jerman tahun ini akan menetapkan standar baru dalam keberlanjutan.
Beberapa aturan tersebut seperti jadwal pertandingan yang disesuaikan untuk mengurangi perjalanan tim.
Selain itu, pemegang tiket berhak mendapatkan transportasi gratis di sekitar kota tempat pertandingan berlangsung.
Baca juga: Nilai Ekonomi Karbon PLTS Atap On-grid Harus Dinikmati Pemilik
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya