Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceh, Provinsi dengan Stunting Tinggi tapi Paling Bahagia di Indonesia

Kompas.com - 13/03/2024, 17:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa Aceh menjadi provinsi urutan pertama keluarga paling bahagia di Indonesia.

Menurut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, status ini berdasarkan hasil penilaian Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) oleh BKKBN.

"Saya apresiasi untuk Aceh. IBangga Aceh 65,38 paling tinggi se-Indonesia. Indikatornya tiga yaitu tenteram, mandiri, bahagia," ujar Hasto, dikutip dari pernyataan resmi, Rabu (13/3/2024). 

Dari data BKKBN, Kabupaten Bener Meriah juga tercatat sebagai kabupaten dengan Indeks iBangga tertinggi di Provinsi Banda Aceh, yang memperoleh skor 69,48.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Dokter Terbanyak di Indonesia

Sebagai informasi, Indeks Pembangunan Keluarga merupakan suatu pengukuran kualitas keluarga yang ditujukan melalui ketenteraman, kemandirian, dan kebahagiaan keluarga.

Indeks ini menunjukkan gambaran akan peran dan fungsi keluarga untuk di semua wilayah Indonesia.

Hasil dari indeks tersebut digunakan untuk mengklasifikasikan status pembangunan keluarga melalui kategori tangguh, berkembang, atau rentan.

Namun, meski menjadi provinsi paling bahagia di antara wilayah Indonesia lainnya, Hasto mengungkapkan bahwa Aceh masih memiliki cukup banyak hal yang perlu diperbaiki.

Angka stunting masih tinggi

Hasto menjelaskan, beberapa pekerjaan rumah (PR) yang perlu diperhatikan Aceh antara lain program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), da? program penurunan stunting.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Dokter Paling Sedikit, Mayoritas di Indonesia Timur

Salah satu yang utama, dalam hal stunting. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Provinsi Aceh berada pada angka 31,2 persen. Artinya, tren penurunannya belum signifikan.

“Sebetulnya kami punya target untuk Aceh. Per kabupaten sudah ditargetkan berdasarkan proyeksi. Targetnya sudah kita pasang tidak sampai menyentuh 14 persen di 2024 karena angkanya terlalu berat. Tetapi arahan presiden betul-betul sampai 14 persen,” tuturnya. 

Sebagai informasi, jumlah keluarga berisiko stunting (KRS) hingga semester II tahun 2023 di Aceh adalah sebanyak 275.505 keluarga. Jumlah KRS terbanyak berada di Kabupaten Aceh Utara, Pidié, dan Aceh Timur.

“Stunting related dengan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan juga rata-rata kehamilan," ujar Hasto.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Akses Air Minum Layak Tertinggi, Jakarta Paling Atas

Jumlah ibu melahirkan di Aceh memang masih berada dalam batas tingkat nasional, yakni 2,42 dari batas 2,1 anak per perempuan.

"Dari 23 kabupaten/kota, hanya Kota Banda Aceh yang angkanya di bawah nasional, yaitu 2,04," jelas Hasto.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
LSM/Figur
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
Pemerintah
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
Pemerintah
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Pemerintah
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
LSM/Figur
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
BUMN
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Pemerintah
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
BUMN
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Pemerintah
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
Pemerintah
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
Pemerintah
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Pemerintah
Dari Galian Bekas Tambang Jadi Kehidupan Baru
Dari Galian Bekas Tambang Jadi Kehidupan Baru
BUMN
Studi: Hutan Tropis Terbelah-belah, Biodiversitas Semakin Terancam
Studi: Hutan Tropis Terbelah-belah, Biodiversitas Semakin Terancam
LSM/Figur
Ilmuwan Surati SBTi: Solusi Iklim Berbasis Alam Lebih Murah dan Cepat
Ilmuwan Surati SBTi: Solusi Iklim Berbasis Alam Lebih Murah dan Cepat
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau