Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterlibatan Perempuan dalam Peringatan Dini Bencana Perlu Ditingkatkan, Ini Alasannya

Kompas.com - 13/03/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Perempuan perlu dilibatkan lebih dalam upaya peringatan dini bencana guna meminimalisasi dampak kerusakan di tengah parahnya perubahan iklim.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (12/3/2024).

Dwikorita mengatakan, perempuan memiliki kemampuan dan perspektif unik yang dapat menjangkau kelompok-kelompok rentan seperti anak-anak, penyandang disabilitas, dan lanjut usia secara efektif.

Baca juga: Kepala BNPB Sebut RI Hadapi Anomali Bencana, Ada Karhutla dan Banjir

Berbagai aspek tersebut menjadi alasan utama mengapa peran perempuan perlu ditingkatkan dalam upaya peringatan dini.

Dia menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan keterlibatan perempuan.

Contohnya adalah memperbanyak pelibatan perempuan dalam kajian mitigasi, risiko bencana, penyusunan rencana pemulihan darurat, dan rehabilitasi.

Baca juga: HK Gerak Cepat Turunkan Bantuan Alat Berat Atas Bencana Pariaman

"Demikian dimaksud dengan strategi manajemen bencana yang proaktif, untuk mereduksi potensi dampak bencana akibat perubahan iklim," kata Dwikorita.

Selain itu, tambah Dwikorita, sumber daya, dan kontrol informasi, ketangguhan masyarakat juga tidak boleh dipinggirkan.

Meski belum sempurna, Dwikorita memastikan bahwa Indonesia cukup konsisten menerapkan keseimbangan dan inklusivitas gender.

Baca juga: Studi HCC: 48 Persen Warga Tidak Siap Hadapi Bencana Banjir

“Intinya harus memasukkan pengarusutamaan gender dalam semua aspek strategi, inisiatif, dan kegiatan WMO (World Meteorological Organization), terutama yang berkaitan dengan layanan dan infrastruktur, pada tingkat implementasi global, regional, dan nasional," ucap Dwikorita.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo menyampaikan minimnya dukungan partisipasi penuh dan kepemimpinan yang diberikan kepada perempuan jadi tantangan tersendiri.

Padahal perempuan sangat efektif dalam memobilisasi masyarakat saat terjadi bencana. Dan mereka juga berada di garis depan pemulihan.

Baca juga: Masyarakat Perlu Hati-hati soal Informasi Bencana

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau