Daya listrik yang cukup tinggi ini diharapkan mampu untuk mereduksi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar diesel.
"Penggunaan Solar2Wave ini diproyeksikan mampu untuk menunjang kebutuhan listrik harian rakyat serta pabrik es batu yang menjadi salah satu kebutuhan penting bagi para nelayan di wilayah Gili Ketapang," ujarnya.
Ikap mengungkapkan, riset tahap awal yang dimulai sejak Maret 2023 hingga Februari 2024 ini menemui beberapa kendala dalam pengembangannya.
Baca juga: Aturan Kuota dan Periode Pendaftaran Hambat Penetrasi PLTS Atap
Beberapa kendala di antaranya adalah kondisi gelombang laut yang di luar kontrol, kondisi cuaca, perawatan yang cukup sulit, hingga biaya operasional di luar prediksi.
Meski demikian, Ikap mengaku timnya terus berupaya menyempurnakan riset ini agar mendapatkan keluaran energi paling optimal.
Ikap mengatakan, pada tahap awal, riset Solar2Wave menerima pendanaan sebesar 300.000 poundsterling dari Innovate UK.
Untuk riset lanjutan yang akan dimulai pada April 2024 mendatang, proyek ini akan mendapatkan pendanaan sebesar 500.000 poundsterling.
"Ke depannya, mitra dalam riset juga akan bertambah khususnya dari pihak pemerintah," kata Guru Besar Teknik Perkapalan ITS ini.
Baca juga: Kapasitas Terpasang PLTS Indonesia Rendah di ASEAN
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya