Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Ramadhan Hijau, Ini Tips Kurangi "Food Waste" Selama Puasa

Kompas.com, 20 Maret 2024, 06:46 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk memaksimalkan amal ibadah.

Salah satu amal ibadah yang bisa dioptimalkan tidak hanya antara diri dengan pencipta, namun juga untuk bumi dan kelestarian alam.

Perbuatan baik kepada bumi bisa diterapkan melalui berbagai aktivitas yang ramah lingkungan.

Baca juga: Ekspor Tembus 1,8 Miliar Dolar AS, IKM Furnitur Perlu Ciptakan Produk Ramah Lingkungan

Misalnya, mengurangi pemborosan makanan, menghemat penggunaan air, mengurangi penggunaan plastik, menghemat pemakaian listrik, hingga mengurangi emisi karbon. 

Bulan Ramadhan bisa menjadi kesempatan emas untuk mempertimbangkan melakukan perubahan menuju 'gaya hidup hijau' yang ramah lingkungan, tidak berpolusi, dan tidak boros, untuk menghemat sumber daya alam.

"Green Ramadhan"

Gaya hidup hijau selama bulan puasa bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

Beribadah puasa sekaligus melestarikan alam selama Bulan Suci, kenapa tidak?

Hal ini bisa diimplementasikan dalam "Green Ramadhan" atau Ramadhan Hijau, gerakan atau kampanye global yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan selama berpuasa. 

Baca juga: Terapkan Prinsip Keberlanjutan, Dunlop Peduli Lingkungan

Mengikuti gerakan "Green Ramadhan" yang sudah diterapkan di seluruh dunia, dapat membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan, sekaligus menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. 

Bahkan harapannya, praktik baik "Green Ramadhan" tak hanya dilakukan selama Bulan Suci saja, melainkan dipertahankan sepanjang tahun atau bahkan ditingkatkan.

Reduksi food waste saat Ramadhan

Saat bulan puasa, umumnya kita cenderung mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan. Menghidangkan beragam variasi menu saat berbuka puasa juga lumrah terjadi. 

Saat berpuasa, kita menjadi lebih boros dalam hal menggunakan makanan dan sumber daya. Oleh karena itu, komitmen menerapkan Green Ramadhan bisa membantu mengelola cara makan dan hidup menjadi lebih bijaksana. 

Baca juga: Terapkan Prinsip Keberlanjutan, Dunlop Peduli Lingkungan

Lantas, bagaimana kiat meminimalkan pemborosanan makanan agar tidak menjadi food waste dan berdampak pada lingkungan?

Untuk mengurangi pemborosan makanan selama bulan puasa, dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan. 

Belanja sesuai kebutuhan

Rencanakanlah menu berbuka puasa dengan matang, dan usahakan membeli bahan makanan dengan jumlah yang sesuai. Tips lainnya adalah dengan menyiapkan daftar belanjaan sebelum pergi. 

Hindari berbelanja saat sedang lapar mata, karena cenderung membuatmu membeli lebih banyak daripada yang bisa dihabiskan. Sebagai saran, belanjalah pada malam hari setelah berbuka puasa atau saat pagi hari.

Baca juga: Elnusa Petrofin dan Kompasiana Ajak Blogger Peduli Lingkungan

Hindari juga membeli makanan secara berlebihan hanya karena tergoda oleh penawaran promo atau diskon. 

Makan jangan berlebihan

Dalam ajaran Islam, tidak ada yang mengatakan bahwa makanan saat berpuasa Ramadhan harus lebih nikmat daripada makanan biasa. Sebaliknya, ini adalah saat untuk belajar lebih berempati terhadap mereka yang kurang mampu. 

Oleh karena itu, kamu bisa memasak dan menikmati makanan kala buka puasa layaknya di bulan-bulan lainnya dan mulai hidup lebih sederhana. 

Simpan makanan dengan benar

Tips mengurangi food waste berikutnya adalah belajar cara menyimpan makanan yang tersisa dengan benar, dan gunakan kembali bahan yang masih bisa digunakan. 

Baca juga: Ternyata Baja Ringan Ramah Lingkungan, Terbuat dari Bahan Daur Ulang

Jika kamu lebih suka menyimpan bahan mentah dan produk segar sebelum memasak, kamu perlu mempelajari cara menyimpan bahan makanan dengan benar. Misalnya, dengan wadah seperti apa, di kulkas atau freezer, dan lain-lain.  

Berkreasi dengan makanan

Berkaitan dengan sebelumnya, kamu dapat memeriksa bahan makanan yang sudah ada secara teratur dan rutin. Sebelum berbelanja, sebaiknya ketahui bahan yang sudah dimiliki agar tidak membeli secara berlebihan.

Dengan demikian, kamu juga bisa berkreasi dengan sisa makanan untuk berbuka puasa atau sahur keesokan harinya.

Jangan lupa berbagi 

Di bulan Ramadhan, jika ingin memaksimalkan amal baik, berbagi dengan orang lain sangatlah dianjurkan. Selain itu, berbagi juga bisa menyelamatkan makanan agar tidak terbuang sia-sia.

Jika kamu sudah membeli dan memasak makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan, kamu dapat memberikan kelebihannya kepada teman, tetangga, atau orang yang membutuhkan. Selain berpahala, kamu dapat menyelamatkan bumi dari mengurangi limbah makanan.  

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Pemerintah
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Pemerintah
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
LSM/Figur
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pemerintah
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Pemerintah
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
LSM/Figur
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
LSM/Figur
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
Pemerintah
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
LSM/Figur
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
Pemerintah
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
Pemerintah
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
LSM/Figur
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau