Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Global CEO IQAir Frank Hammes mengatakan, lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan adalah hak asasi manusia yang universal.

"Di banyak bagian dunia, kurangnya data kualitas udara menunda tindakan tegas dan melanggengkan penderitaan manusia yang tidak perlu," ucap Hammes dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Polusi Udara Tingkatkan Risiko Radang Paru, Ini Upaya Kurangi Dampaknya

Dia menambahkan, ketersediaan data kualitas udara yang akurat dapat menyelamatkan nyawa.

"Ketika kualitas udara dilaporkan, tindakan akan diambil, dan kualitas udara akan membaik," tutur Hammes.

Di sisi lain, Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu menuturkan, pengendalian pencemaran udara harus diatasi dari sumber emisinya.

Menurut Bondan, sumber emisi udara di Indonesia adalah emisi kendaraan dan industri.

"Kemudian secara bersamaan memperbanyak transportasi umum massal berbasis listrik dan segera beralih ke sumber energi terbarukan," ujar Bondan dikutip dari siaran pers Greenpeace Indonesia, Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Masyarakat Perlu Selektif Pilih Pemimpin yang Peduli Kualitas Udara

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com