Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2024, 16:40 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) berkomitmen mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Tanah Air.

Adapun sektor tersebut merupakan salah satu industri yang dinilai potensial memberi dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Managing Director Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia, Riko Tasmaya, mengatakan, Indonesia berada pada posisi strategis serta memiliki sejumlah sumber daya alam (SDA) yang dapat dioptimalkan untuk produksi baterai kendaraan listrik.

Selain itu, SDA tersebut dapat dikelola dalam skala konsumen domestik di sektor hilir kendaraan listrik.

Hal itu dipaparkan Riko dalam HSBC Investment Forum bertajuk "Mengembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) yang Kuat di Indonesia" yang digelar di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

"Terdapat peluang investasi besar di sepanjang rantai pasokan untuk membangun ekosisten EV yang komprehensif," ujar Riko kepada Kompas.com, Selasa.

Riko melanjutkan, sebagai perbankan internasional yang sudah berkiprah selama 140 tahun di Tanah Air, HSBC berkomitmen mendukung pertumbuhan industri yang dapat mendongkrak perekonomian Indonesia.

"Salah satunya, dengan memberikan fasilitas investasi guna mendukung pertumbuhan rantai pasokan kendaraan listrik di Tanah Air," jelas Riko.

Berdasarkan laporan HSBC Global Research, sedikitnya terdapat 30 miliar dollar Amerika Serikat (AS) investasi asing terjadi di bidang logam olahan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.

Adapun lima tahun ke depan juga diprediksi terdapat tambahan investasi sebesar 30 miliar dollar AS pada logam olahan.

Selain itu, ada pula investasi sebesar 45 miliar dollar AS telah diumumkan pda sektor kendaraan listrik.

"Peningkatan ekosistem kendaraan listrik diprediksi dapat mendorong potensi pertumbuhan Indonesia dari 5,3 persen menjadi 5,8 persen pada 2028," kata Riko.

Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt dalam gelaran HSBC Investment Forum 2024 di Jakarta, Selasa (19/3/2024).KOMPAS.com/Yakob Arfin T Sasongko Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt dalam gelaran HSBC Investment Forum 2024 di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Perbankan dorong pengembangan ekosistem EV

Lebih lanjut, Riko menjelaskan, tahapan pembentukan ekosistem kendaraan listrik memerlukan waktu yang tak singkat. Hal ini lantaran ekosistem EV terus bergulir seiring dengan dinamika serta teknologi yang bermunculan.

Adapun geliat industri EV di Tanah Air kian terasa. Hal ini dapat dilihat dari semkain banyak mobil listrik yang mengaspal serta bermunculan stasiun pengisian baterai (charging station). Industri pengolahan baterai pun mulai tumbuh.

Meski begitu, menurut Riko, membangun manufaktur  baterai diperlukan waktu sedikitnya 1-2 tahun.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau